Partai Terlarang Eksekusi Tentara, Menhan Turki: Ditembak di Kepala dan Bahu

14 Februari 2021, 21:20 WIB
LAMBANG PKK - Inilah lambang Partai Pekerja Kurdistan (Partiya Karkeren Kurdistan/PKK) yang mengeksekusi mati 13 warga Turki di sebuah gua di Irak utara./WIKIPEDIA/ /

ISTANBUL, KALBAR TERKINI -  Partai Pekerja Kurdistan (Partiya Karkeren Kurdistan/PKK) mengeksekusi mati 13 warga Turki korban penculikan termasuk personel militer dan polisi. Eksekusi dilaporkan dilakukan oleh partai terlarang Turki ini di sebuah gua di Irak utara.

Dilansir Kalbarterkini.com dari Reuters, Minggu, 14 Februari 2021, Menteri Pertahanan (Menhan) Hulusi Akar menyatakan, eksekusi ini berlangsung di tengah operasi militer terhadap kelompok itu. "Ke-13 orang Turki yang diculik ini ditembak di kepala dan satu di bahu," katanya.

Sebanyak 40 militan PKK telah tewas selama operasi militer itu, sementara tiga tentara Turki tewas dan tiga lainnya cedera. Turki melancarkan operasi militer terhadap PKK di wilayah Gara, Irak utara pada 10 Februari lalu untuk mengamankan perbatasannya dan menemukan warga yang telah diculik.

Gubernur Provinsi Malatya di Turki tenggara menyebut, enam tentara dan dua petugas polisi yang diculik dalam insiden terpisah lebih lima tahun lalu, termasuk di antara mereka yang tewas di dalam gua. Tiga dari korban tewas lainnya belum diidentifikasi.

Sebuah sumber keamanan senior mengatakan kepada Reuters, personel intelijen Turki termasuk di antara yang tewas. "Menurut informasi awal yang diberikan oleh dua teroris yang ditangkap hidup-hidup, warga kami dibunuh pada awal operasi oleh teroris yang bertanggung jawab atas gua tersebut," kata Akar di pusat kendali operasi di dekat perbatasan Irak. 

Namun, sebuah pernyataan di situs web PKK membantah bahwa para tahanan itu, termasuk personel intelijen Turki, polisi dan personel militer, tewas dalam bentrokan di daerah tersebut. Kelompok itu membantah pernah menyakiti narapidana.

Pejabat Turki berjanji untuk melanjutkan perang melawan PKK. Hanya saja, Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin menuduh negara lain yang juga menjadi wilayah operasi PKK, gagal mengatasi kelompok teroris tersebut.

Namun ditegaskan, ke-13 orang yang diculik dan dibunuh itu adalah warga sipil. “(PKK) menyerang pasukan keamanan Turki dan Irak serta warga sipil. Mereka melanjutkan serangan terorisnya di Suriah utara. Dunia diam, tapi kami tidak akan tinggal diam, ”tulisnya di Twitter. 

Pada 2017, Menteri Luar Negeri Turki menyatakan, Ankara sedang bekerja untuk membawa kembali warga yang telah diculik oleh PKK, setelah media Turki melaporkan dua perwira intelijen Turki telah ditangkap oleh PKK di Irak. 

PKK, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, melancarkan pemberontakan bersenjata di Turki tenggara yang sebagian besar orang Kurdi pada 1984 dan lebih dari 40 ribu orang tewas dalam konflik tersebut. Dalam dua tahun terakhir, perjuangan Turki melawan PKK semakin terfokus di Irak utara, di mana kelompok itu memiliki benteng di pegunungan Qandil di perbatasan Irak.

Dilansir Kalbarterkini.com dari Wikipedia, PKK  sebelumnya bernama KADEK (Persatuan Demokrasi dan Kebebasan Rakyat Kurdistan)  atau KONGRA-GEL (Persatuan Rakyat Kurdistan).  Organisasi militan Kurdistan yang didirikan pada 1970-an ini dipimpin oleh Abdullah Ocalan  sampai   penangkapannya pada 1999.

PKK menganut ideologi Kongra-Gel yang merupakan ideologi Marxisme-Leninisme dan Nasionalisme Kurdi.  Tujuan PKK yakni mendirikan negara Kurdi yang merdeka dan sosialis di Kurdistan, suatu wilayah yang terdiri dari Turki tenggara, Irak barat laut, Suriah timur laut dan Iran barat laut, tempat populasi Kurdi dianggap sebagai mayoritas penduduk.***

 

Editor: Octavianus Cornelis

Sumber: Reuters

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler