Suatu hari, Bryan yang kini bekerja sebagai seorang pengawal bayaran, mendapatkan undangan makan siang dari Kim.
Ternyata undangan tersebut hanya “akal-akalan” putrinya, agar ia untuk diperbolehkan pergi ke Paris, untuk liburan.
Awalnya Bryan menolak permintaan Kim, karena mengkhawatirkan keselamatan putrinya yang masih berusia 17 tahun itu.
Apalagi belakangan diketahui Kim hanya pergi berdua saja dengan sahabatnya, Amanda.
Namun karena tak tega melihat anak gadisnya itu kecewa, dan desakan dari sang ibu, maka dengan berat hati dan beberapa syarat, Bryan pun merelakan kepergian Kim.
Rupanya ketakutan Bryan yang sedikit berlebihan itu bukanlah tanpa alasan.
Karena suatu malam tepat pada saat ia menghubungi Kim melalui ponselnya.
Bryan dikejutkan dengan kabar yang diberikan Kim bahwa ada beberapa orang asing yang memasuki apartemen tempat putrinya itu tinggal, dan melakukan penculikan terhadap Amanda.