Network
KALBAR TERKINI - Bisokop Trans TV Selasa 17 Agustus 2021, menghadirkan film 3 Srikandi untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.
Sebuah film biopik Indonesia yang dibesut oleh Iman Brotoseno pada 2016. Diproduseri Raam Punjabi dengan rumah produksi Multivison Plus.
Mengisahkan tentang tiga atlet panahan asal Indonesia yang berhasil meraih medali pertama di ajang Olimpiade.
Bermula dari ajang Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Cabang Panahan Indonesia mengalami masa kritis, sehingga membutuhkan pelatih yang bisa diandalkan dalam waktu singkat.
Masa itu, pelatih yang memenuhi kriteria yang diharapkan adalah Donald Pandiangan (Reza Rahardian) yang dikenal sebagai “Robin Hood Indonesia”.
Sementara itu ketiga atlet yang akan diikutkan dalam Olimpiade Musim Panas tersebut diantaranya Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), Lilies Handayani (Chelsea Islan), dan Kusuma Wardhani (Tara Basro).
Baca Juga: 15 Keutamaan Sholat Tahajud, Berikut Bacaan Niat dan Tata Caranya Beserta Penjelasan Tentang Witir
Disinilah berbagai masalah dihadapi oleh ketiga atlet panahan wanita Indonesia.
Nurfitriyana, misalnya, awalnya tidak didukung oleh ayahnya untuk menjadi atlet. Sang ayah berharap ketimbang menjadi atlet, Yana (sapaan akrab Nurfitriyana) lebih baik fokus kepada studinya saja.
Kusuma Wardhani, yang akrab dipanggil Suma, juga tidak mendapatkan dukungan penuh dari orangtuanya. Ayahnya mendorong Suma untuk menjadi PNS supaya hidup lebih terjamin.
Sementara, Suma justru jatuh cinta kepada mantan atlet panahan Adang Adjiji. ubungan ini membuat konflik karena Adang dimusuhi oleh pelatih Donald Pandiangan.
Baca Juga: Red Velvet Queendom Comeback: Berikut Makna, Link Download Lagu dan Video Klip
Lain ceritanya dengan Lilies Handayani, atlet panahan yang berasal dari Surabaya. Kedua orangtua Lilies adalah mantan atlet dan mendukung anak mereka dalam berlatih.
Tapi sang ibunda tidak menyetujui pacar pilihan Lilies, seorang atlet silat. Ibunya ingin Lilies menikah dengan seorang pengusaha mebel yang kaya supaya masa depannya aman.
Film dimulai dengan irama yang cukup lambat dan terkesan lompat-lompat dari satu Srikandi ke Srikandi lainnya. Baru setelah sekitar setengah jam, mereka semua bertemu dalam seleksi atlet Olimpiade di Jakarta. Di sini film baru mulai hidup.
Di bawah ancaman tidak akan diberangkatkan sama sekali, pengurus persatuan panahan, Pak Udi (Donny Damara), mesti membujuk dan meyakinkan Donald untuk mempersiapkan tim panahan wanita.
Baca Juga: 3 Kejadian Unik Saat Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, Sampai Ada yang Memanjat Tiang Bendera
Sedangkan Donald sebagai pelatih memiliki kepribadian yang keras, militan dan amat disiplin, dan mesti mampu membentuk Yana, Lilies dan Suma mencapai puncak prestasi mereka.
Masa latihan menjadi saat memacu diri bagi mereka semua. Pergesekan dan perseteruan satu sama lain, kerasnya medan berlatih dan waktu yang makin menipis, menempa mereka.
Siang malam memeras fisik, emosi dan mental, tim panahan putri bersiap menuju Seoul. Dengan meneguhkan semangat, mereka pun bertempur di lapangan.
3 Srikandi ini terdiri dari 70% fakta dan 30% fiksi atau "bumbu" yang membawa penonton menikmati chemistry ketiga pemain dengan sangat lugas, authentic dan menarik.
Adegan-adegan terakhir 3 Srikandi - menjelang Yana, Lilies dan Suma meraih medali perak - adalah adegan paling memikat dalam seluruh film. Rakyat Indonesia dari berbagai daerah ditunjukkan menunggu di depan televisi dengan cemas. Yana menyemangati kedua rekannya dengan kata-kata inspiratif. Pendukung di Seoul bersorak: "IN-DO-NE-SIA! IN-DO-NE-SIA!"
Baca Juga: Perselingkuhan David Beckham dan Rebbeca Loos, Begini Fakta Sebenarnya Terjadi
Adegan ini diperankan dengan penuh perasaan dan mampu membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini, perjuangan melawan wabah yang belum tahu akhirnya.
Sehingga dengan adanya penayangan Film 3 Srikandi, akan memberikan motivasi, semangat dan persatuan bagi masayarakat Indonesia.
Bagaimanakah kisah selanjutnya dari 3 Srkandi Atlet Panahan Indonesia di Ajang Olimpiade Musim Panas 1988 tersebut? Saksikan di di Bisokop Trans TV pada, 17 Agustus 2021, pukul 19.30 WIB.***
