KALBAR TERKINI - Mencari Hilal merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2015 lalu. Film ini dibintangi oleh Deddy Sutomo, Oka Antara, dan Torro Margens.
Film ini menganugerahkan gelar Pemeran Utama Pria Terbaik untuk Deddy Sutomo pada Festival Film Indonesia 2015.
Salah satu cara bersantai di akhir pekan atau sembari menantikan waktu berbuka puasa adalah dengan menonton film-film terbaik.
Meski tidak harus keluar rumah, kalian berpeluang menghabiskan banyak waktu untuk melakukan segala hal, termasuk menonton film.
Film yang ditayangkan pada tahun 2015 lalu ini secara garis besar menceritakan upaya seorang bernama Mahmud yang tidak setuju dengan anggaran mencari hilal yang tidak masuk akal.
Menurutnya kegiatan keagamaan tidak perlu menghabiskan dana sekian milyar karena bisa dilakukan dengan cara lebih sederhana.
Sinopsis film Mencari Hilal
Film menceritakan tentang perjuangan Mahmud, dengan menerapkan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan.
Mahmud mengabdikan diri untuk berdakwah selama bertahun-tahun,demi membuat seseorang percaya bahwa Islam merupakan solusi bagi setiap persoalan kehidupan.
Selanjutnya,Mahmud pun tidak setuju mengenai pengeluaran anggaran dalam mencari hilal.
Dikarenakan anggaran tersebut cukup besar dan terasa tidak masuk akal.
Dari sana semangat Mahmud tercederai saat mendengarkan isu tentang sidang Isbat Kementerian Agama yang menghabiskan dana sembilan milyar hanya untuk menentukan hilal.
Baca Juga: Kumpulan Film Religi Menyambur Puasa Ramadhan Ada film Di Bawah Lindungan Ka’bah Cek Selengkapnya
Sehingga adanya realita itu membuatnya hendak melakukan pencarian hilal dengan cara tradisional.
Di mana pernah dilakukan di pesantrennya dahulu, tradisi yang tidak berjalan kembali semenjak pesantrennya bubar puluhan tahun lalu.
Mahmud begitu yakin untuk mengulang tradisi tersebut, dan menunjukkan pada semua orang bahwa ibadah tak dibuat sebagai memperkaya diri.
Bahkan ia percaya untuk dapat menemukan hilal tanpa harus mengeluarkan biaya banyak.
Hanya saja, cukup disayangkan niat baiknya tersebut dihalang oleh putranya sendiri,sebab, begitu khawatir dengan kondisi kesehatan Mahmud, ayahnya.
Mahmud tetap berpendirian teguh untuk pergi,namun boleh pergi bila mengajak Heli,anak bungsu yang sering mengalami perbedaan pendapat dengan ayaknya.
Sebagai aktivis lingkungan hidup, Heli cenderung sekuler liberal,sangat jauh berbeda dengan Mahmud.
Kisah menarik lainnya muncul dengan interaksi dan komunikasi antar keduanya yang sangat berbeda pendapat.
Hingga dalam perjalanannya, tetap berjuang dan mempercayai akan fakta yang sebelumnya membuat terguncang mengenai anggaran sidang IsbatK,kisah dari film ini sangat cocok bila ditonton bersama, apalagi saat di bulan suci Ramadhan tiba.***