KALBAR TERKINI – KISAH Nyata KKN di Desa Penari memiliki dua versi, yaitu milik Nur dan Widya, lalau manakah yang lebih Seram? Simak Perbedaan Kedua Cerita Gadis Ini
Selain versi Cut dan Uncut, KKN di Desa Penari juga memiliki dua versi cerita dalam kisah aslinya.
Bukan tak singkron, namun ada dua sudut pandang yang berbeda dari cerita tokoh Nur dan Widya dalam KKN di Desa Penari kisah nyata.
Seperti yang diketahui film KKN di Desa Penari diangkat dari kisah nyata sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan kuliah kerja nyata alias KKN.
Keenam mahasiswa tersebut harus masuk ke sebuah desa yang penuh misteri dan akhirnya mereka beri julukan sebagai desa penari.
Apakah ada hubungannya dengan penari?
Ya, cerita kisah KKN di Desa Penari pertama kali diunggah oleh akun @SimpleM81378523 di Twitter pada Juni 2019.
Saat itu, cerita asli KKN di Desa Penari langsung viral dan mengundang rasa penasaran yang dalam.
Akhirnya, ceriat tersebut dibaca oleh banyak orang, dan sudah disukai oleh 120 ribu lebih pengguna Twitter.
Dalam cerita yang dibagikan oleh SimpleMan tersebut memiliki dua versi.
Pertama, ada dari sudut pandang Widya, cerita ini diunggah pada Juni 2019.
Tak lama kemudian, muncul lagi cerita dengan versi lain.
SimpleMan merilis versi keduanya, yaitu dari sudut pandang temannya Widya yang namanya disamarkan menjadi Nur.
Walaupun terlihat sama dengan cerita sebelumnya, namun kedua versi ini memiliki detail yang berbeda maklum karena ada dua orang yang mengalaminya.
Yuk, kita intip apa perbedaan cerita versi Widya dan Nur ini.
Baca Juga: SEDANG TAYANG. KKN di Desa Penari Uncut Trending Twitter, Adegan Ini yang Bedakan dengan Versi Cut
Kisah KKN di Desa Penari versi Nur adalah pelengkap dari kejadian yang menimpa Widya dan kawan-kawan.
Nur memiliki indera yang tajam untuk merasakan hal-hal mistis, dan pada cerita Nur akan lebih banyak kisah horornya.
Dari sudut pandang Nur diceritakan saat ia, Ayu, dan Ilham (kakaknya Ayu) melakukan observasi di desa tersebut sebelum melakukan kegiatan KKN.
Tak ubahnya seperti Widya, Nur mengalami hal-hal mistis.
Dia mendengar suara gamelan di saat perjalanan pertama menuju desa dan kejadian menyeramkan saat ingin pergi mandi.
Widya saat itu yang berjaga di luar, sedangkan Nur mandi lebih dulu.
Widya mengalami pengalaman mistis yang membuat ia ingin cepat-cepat bergantian dengan Nur.
Di cerita versi Widya, Nur keluar dari bilik kamar mandi dengan tenang dan kebingungan. Ternyata, di versi Nur malah sebaliknya.
Nur yang merasa ketakutan karena ada sosok hitam yang memperhatikannya, cepat-cepat ingin bergantian dengan Widya.
Saat pintu dibuka, Widya kebingungan karena melihat Nur yang panik.
Pada cerita filmnya pun tidak akan jauh berbeda dengan cerita aslinya di novel maupun utas yang dibagikan.
Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), dan Wahyu (M.Fajar Nugraha) adalah sekelompok mahasiswa yang sedang menjalani KKN di sebuah desa terpencil.
Di desa tersebut, ada sebuah larangan untuk tidak melewati sebuah gapura.
Seiring berjalannya waktu, Widya, Nur, dan kawan-kawan mulai diganggu oleh sosok penari cantik yang berhubungan dengan tempat misterius itu.
Lalu jika sudah menikmati keduanya, manakah yang lebih seram? Film atau cerita aslinya?***