Network
KALBAR TERKINI - Belum lama ini Bahlil Lahadalia Selaku Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberi sinyal ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat.
Pihaknya menyampaikan hal ini seiring dengan potensi pembengkakan beban yang dipikul pemerintah karena peningkatan harga minyak dunia.
Baca Juga: Sinopsis Lara Ati, Film karya Bayu Skak Tayang September 2022 Simak Berikut Daftar Pemainnya
Setelah Bahlil menyatakan hal tersebut,mengutip kontan.co.id menerima kabar bahwa ada rencana pemerintah mengerek harga BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, dari semula Rp 7.850 per liter.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menghitung, bila benar ada peningkatan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, maka akan ada pengaruh pada inflasi.
Tentu, inflasi pada tahun ini bisa meningkat dari perkiraan semula.
Peningkatan inflasi ini cukup signifikan berpotensi untuk mendorong perlambatan ekonomi, terutama konsumsi rumah tangga.
Josua khawatir, asa pemerintah untuk perekonomian Indonesia tahun 2022 tumbuh mencapai 5,2% yoy tak akan tercapai.
pemerintah juga harus mengupayakan agar pengawasan pemberian subsidi BBM Pertalite bisa tepat sasaran.
