Sedang di Kaji,Harga Pertamax Berpeluang Akan Naik,Efek Minyak Mentah Pasar Global

- 15 Maret 2022, 16:34 WIB
Pemerintah melaui Pertamina Resmi Menaikkan Harga BBM, Netizen : Terima Kasih Presiden Jokowi
Pemerintah melaui Pertamina Resmi Menaikkan Harga BBM, Netizen : Terima Kasih Presiden Jokowi /


KALBAR TERKINI – Harga minyak dunia mengalami kenaikan belakangan ini dinilai perlu direspons dengan menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi agar tidak semakin memberatkan Pertamina.


PT Pertamina sendiri sedang menimbang untuk menaikkan harga produk BBM jenis Pertamax menyusul tren kenaikan harga minyak mentah di pasar global.


Pertamax masih dijual di harga Rp9.000 per liter,sementara, harga produk BBM RON 92 pesaing saat ini berkisar antara Rp11.900 hingga Rp12.990 per liter.

Baca Juga: UPDATE : Harga BBM Pertalite, Pertamax, Dexlite di Pertamina Terbaru 2022,Berikut Simak Harganya


Harga Pertamax juga belum pernah dinaikkan dalam dua tahun terakhir.


Di ketahui saat ini,Pertamina menjual Pertamax (RON 92) dengan harga di rentang Rp 9.000 hingga Rp 9.400 per liter, tergantung lokasi.

 

Sebelumnya,Pertamina telah mengerek harga tiga jenis BBM, yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

 

Mengutip laman kontan.co.id Irto Ginting, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan, pihaknya masih melakukan kajian.


"Untuk Pertamax masih kami review," ucap Irto pada minggu,13 maret 2022.


Presiden Joko Widodo juga menyinggung kemungkinan adanya kenaikan harga BBM lantaran efek lonjakan harga minyak mentah global.


Hal ini disampaikan saat memberikan pidato pada peringatan HUT ke-46 UNS, Presiden Jokowi mengungkapkan, terjadi banyak tekanan dalam beberapa tahun terakhir,hal ini berimbas pada lonjakan harga minyak.


Komaidi Notonegoro,Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, mengatakan secara regulasi Pertamina sangat berpeluang menyesuaikan harga Pertamax.

 

Kenaikan harga Pertamax mendekati harga produk sejenis dari perusahaan lain tidak akan menjadi masalah karena dampak terhadap inflasi seharusnya terkendali.***

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x