KALBAR TERKINI - Kontrak CPO Malaysia 2022 Terus Terpangkas, Dipicu Penurunan Produksi Akibat Hantaman Covid 19.
Hantaman covid 19 bukan hanya berakibat langsung pada produksi kelapa sawit negeri jiran Malaysa.
Menipisnya stok kelapa sawit yang dipicu penurunan produksi, menyebabkan kontrak CPO untuk 2022 akan terus mengalami penurunan.
Dilansir Kalbarterkini.com dari InfoSawit.com, kontrak berjangka minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives berakhir lebih rendah di tengah kekhawatiran atas melemahnya permintaan, menurut seorang trader.
Pedagang minyak sawit David Ng mengatakan, pelemahan di pasar minyak kedelai di US Chicago Board of Trade (CBOT) dan Dalian Commodity Exchange juga menekan harga CPO.
“Namun, produksi yang lemah dipandang sebagai penopang harga dalam waktu dekat.
Baca Juga: PATOKAN HARGA TBS Sawit Jambi Periode 11 Sampai 17 Februari 2022 Turun Rp 49,53 per Kilogram
Kami menemukan dukungan di RM5.300 per ton dan resistensi di RM5.700 per ton,” katanya kepada Bernama.