KALBAR TERKINI - Pantauan harga kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) alami kenaikan di beberapa daerah.
Harga sembako membuat banyak orang kebingungan apalagi terkait dengan harga minya yang terus meroket tajam.
Pada awal bulan suci Ramadhan,harga sembako semakin melonjak sangat tinggi,hal tersebut mengakibatkan harga jual sembako sangat melambung tinggi di beberapa jenis barang kebutuhan.
Jika kenaikan ini terus terjadi hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan inflasi.
Baca Juga: UPDATE : Harga TBS Sawit Jambi, Periode 8-14 April 2022 Alami Kenaikan di Angka Rp 3.769,23/Kg
Kepala BPS,Margo Yuwono menyampaikan, April ini inflasi diperkirakan akan meningkat karena dipicu oleh beberapa hal yang berpotensi akan menggerakkan tingkat inflasi.
Belum lama ini, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk biaya listrik pada bulan Ramadhan.
Kondisi ini tentunya,di rasa berat bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah puasanya dengan hikmat,namun dibayangi harga-harga kebutuhan pokok yang begitu tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, menjelang ramadhan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen.
BPS menilai, inflasi Maret 2022 merupakan tertinggi sejak Mei 2019 lalu,sedangkan secara tahunan, inflasi pada Maret 2022 mencapai 2,64 persen dan secara tahun berjalan mencapai 1,20 persen.
Adapun tiga penyumbang terbesar inflasi Maret 2022 berdasarkan kelompok pengeluaran meliput,kelompok makanan, minuman, dan tembakau, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,47 persen (mtm) dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,38 persen.
Margo Yuwono mengungkapkan,momentum bulan Puasa dan menjelang Idul Fitri turut mendorong permintaan beberapa bahan pokok.
BPS sendiri mencatat terdapat peningkatan harga pada cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam ras di Maret.
Kemudian,bahan bakar rumah tangga dan emas perhiasan juga menjadi beberapa komoditas yang menyumbang inflasi.***