Jadwal Nyepi 2024 dan Rangkaian Tradisinya, Ada Upacara Tawur Agung

- 9 Maret 2024, 11:00 WIB
Umat Hindu di Bali menjalani prosesi Melasti jelang Nyepi Jumat 8 Maret 2024.
Umat Hindu di Bali menjalani prosesi Melasti jelang Nyepi Jumat 8 Maret 2024. /Dok Humas Polresta Denpasar

Baca Juga: Wajah BRUTUSAN? Segera Lakukan Eksfoliasi, Perhatikan Langkah Ini Jika Melakukannya di Rumah

Fungsi acara ini untuk menyucikan peralatan upacara dan personal yang akan melaksanakan ritual catur brata penyepian saat hari Nyepi.

Saat upacara melasti, pretima dan perlengkapan upacara diarak ke pantai atau sungai untuk disucikan.

Dalam hal ini ada pandangan bahwa air laut, danau, atau sungai adalah sumber air suci yang dipercaya dapat membersihkan kotoran.

  1. Upacara Tawur Agung

Umat Hindu melaksanakan prosesi upacara Tawur Agung Kesanga di Pura Raksa Buana, Medan, Sumatera Utara Upacara yang dilakukan sehari menjelang perayaan Nyepi tersebut bertujuan untuk menyucikan alam semesta beserta isinya, meningkatkan hubungan dan keharmonisan antara sesama manusia, manusia dengan lingkungannya serta manusia dengan Tuhan (Tri Hita Karana). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/hp.
Umat Hindu melaksanakan prosesi upacara Tawur Agung Kesanga di Pura Raksa Buana, Medan, Sumatera Utara Upacara yang dilakukan sehari menjelang perayaan Nyepi tersebut bertujuan untuk menyucikan alam semesta beserta isinya, meningkatkan hubungan dan keharmonisan antara sesama manusia, manusia dengan lingkungannya serta manusia dengan Tuhan (Tri Hita Karana). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/hp. ANTARA FOTO

Upacara tawur agung, tawur kesanga, atau upacara pengrupukan dilaksanakan sehari sebelum melakukan Nyepi, tepatnya pada waktu pergantian tahun menurut perhitungan Hindu Bali.

Upacara ini bermaksud agar alam semesta dan diri m

  1. Pengrupukan atau Mecaru

Rangkaian Hari Raya Nyepi berikutnya adalah Pengrupukan yang dilaksanakan berbarengan dengan Tawur Kesanga. Pengrupukan adalah menebar nasi Tawur di sekeliling rumah sambil memukul kentongan hingga gaduh.

Pengrupukan bermakna sebagai pengusiran Buta Kala yang ada di sekitar tempat tinggal.

Di Bali, prosesi Pengrupukan umumnya turut dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh berwujud Buta Kala, yang menggambarkan sifat buruk manusia.

Halaman:

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x