Namun, gejala-gejala tersebut tidak mudah untuk diketahui karena seseorang akan berusaha semaksimal mungkin menyembunyikannya.
Menurut As-Syarqawi iri cenderung memunculkan sikap antipati dan bahkan melahirkan sikap permusuhan terhadap orang lain.
Kemunculannya lebih disebabkan oleh rasa sombong, bangga, riya, dan rasa takut kehilangan kedudukan.
- Riya
Dalam riya, terdapat unsur kepura-puraan, munafik, seluruh tingkah-lakunya cenderung mengharap pujian orang lain, senang kepada kebesaran dan kekuasaan.
Sifat ini digambarkan dalam al-Qur’an surat an-Nisa’:142 dan at-Taubah:67 dan juga hadits Nabi:
"Yang paling aku kuatirkan terhadap umatku adalah riya’ dan syahwat yang tersembunyi".
Riya ada yang jelas dan ada yang samar.
Riya yang jelas adalah riya yang menjadi pemicu dan pendorong bagi seseorang untuk mengerjakan sesuatu, meskipun ia juga mengharapkan pahala.***