Mengenal Kaum Sodom, Umat Nabi Luth yang Allah SWT Musnahkan Karena Perilaku Seks Menyimpang Layaknya Gay

- 10 Mei 2022, 13:44 WIB
Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom yang Terkenal Korup pada Zamannya Part 1, Simak Ulasannya!
Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom yang Terkenal Korup pada Zamannya Part 1, Simak Ulasannya! /Pixabay/

KALBAR TERKINI - Fenomena Gay menjadi diskusi hangat di tanah air pasca kemunculan Ragil Mahardika dalam podcast Close The Door Deddy Corbuzier.

Ulama tanah air Gus Miftah menyebut, apa yang dilakukan Ragil Mahardika dan pasangan Gay nya mirip dengan yang dilakukan umat Nabi Luth yakni kaum Sodom.

Kisah tentang Kaum Sodom tersebut bahkan diabadikan di dalam Al Quran.

Baca Juga: RESPECT DEDDY CORBUZIER! Minta Maaf Atas Konten Pasangan Gay: Niatnya Untuk Edukasi Masyarakat Kita

"Bahkan Nabi Muhammad sampai tiga kali mengutuk perilakukan orang yang melakukan tindakan seperti kaum sodom," ujarnya dilansir Kalbarterkini dari podcast Close The Door, Selasa 10 Mei 2022.

Lalu, seperti apa kisah kaum Sodom sebenarnya?   

Kaum Sodom adalah kaum Nabi Luth AS yang senang bermaksiat.

Mereka lantas dikubur oleh Allah dalam satu malam hingga tak bersisa.

Baca Juga: Viral! Perseteruan April vs Pak Ribut Guru SD Lumajang, Berikut Profil Guru yang Disebut Contoh Kaum Sodom

Salah satu azab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Alquran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth.

Mereka diazab Allah lantaran melakukan praktik homoseksual.

Dalam kitab Perjanjian Lama dijelaskan, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama Sodom sehingga praktik homoseksual saat ini kerap disebut juga sodomi.

Baca Juga: CATAT Amalan dan Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadhan, Lakukan 4 Hal Ini Untuk Peroleh Ampunan dari Allah SWT

Pada waktu itu, Nabi Luth mengajak mereka untuk beriman dan beribadah kepada Allah, meninggalkan kebiasaan mungkar.

Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan, menghindari bujukan iblis dan setan.

Ia memberi peringatan kepada mereka bahwa Allah-lah yang telah menciptakan mereka dan alam sekitar.

Baca Juga: Kisah Nabi Zakaria yang Belum Dikaruniai Anak Hingga Usia Senja, Ini Doa yang Dipanjatkannya

Allah tidak meridhoi amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Selain itu, Allah juga akan memberi ganjaran setimpal dengan amal perbuatan mereka.

Melihat hal itu, Nabi Luth pun berseru agar meninggalkan adat kebiasaan keji mereka yang melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian.

Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam penciptaan manusia yang diciptakan menjadi dua jenis yaitu lelaki dan wanita.

Pun kepada mereka ketika diberi nasihat supaya menghormati hak milik masing-masing.

Yakni dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada musafir yang datang ke Sadum.

Nabi Luth juga tak henti-hentinya menerangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu hanya akan merugikan mereka sendiri.

Karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidakamanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.

Namun Kaum Sodom tidak semudah itu dibalikkan pemikirannya.

Mereka tetap melakukan semua kegiatan maksiat dan kejahatan.

Kemudian Nabi Luth memohon kepada Allah agar semua kaum Sodom diberi azab seberat-beratnya karena tidak mau mengikuti jalan yang benar dengan menyembah Allah SWT dan terus melakukan perbuatan keji.

Akhirnya, azab pun datang menghampiri kaum Sodom

Perlu diketahui, kaum Sodom merupakan masyarakat yang indentik dengan kerusakan moral parah.

Bahkan, akhlaknya pun sulit dibenahi. Mereka tidak memiliki agama, nilai kemanusiaan yang beradab, dan belas kasihan.

Pencurian dan perampasan harta merupakan kejadian sehari-hari di mana yang kuat menjadi penguasa sedangkan yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang.

Yang lebih parah lagi adalah mereka senantiasa melakukan maksiat, yakni berhubungan seks dengan sesama jenis.

Laki-laki dengan laki-laki alias homoseksual, begitu pun juga dengan sesama perempuan atau yang lebih dikenal dengan lesbian.

Layaknya orang jungkir balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki.

Begitu pula Kota Sodom, saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Alquran,

”Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (Surat Huud [11]: ayat 82).

Hal serupa ternyata juga pernah terjadi di Indonesia.

Ya, inilah kisah tentang Dukuh Legetang yang, masuk dalam wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah.

Peristiwa sejarah itu bermula di tahun 1955 kala bumi Legetang dilanda hujan yang lebat di dukuh tersebut.

Akan tetapi, masyarakat masih terlarut dalam kemaksiatan dan enggan memperdulikan bencana yang akan datang.

Kala masih terjebak dalam euforia itu, tiba-tiba saja terdengar suara keras seperti sebuah benda besar dijatuhkan di sana.

Bahkan, suara tersebut sampai ke desa tetangganya.

Sebagai informasi, masyarakat Dukuh Legetang umumnya menjadi ahli maksiat, sama seperti kaum Sodom dalam kisah Nabi Luth.

Setiap malam, mereka mengadakan pentas Lengger.

Sebuah kesenian tradisional yang dibawakan oleh penari perempuan maupun sesama yang berujung pada tindak perzinaan dan tindak LGBT.

Jika dilihat, kisah di atas sekiranya dapat merepresentasikan apa yang menjadi kondisi dunia hari ini yang, semakin hari semakin menuju arah kehancuran moral.***

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber Close the door - Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x