SUDAH Bayar Hutang Puasa Tahun Lalu? Ini Niat dan Tata Caranya

- 16 Maret 2022, 14:41 WIB
Niat Bayar Hutang Puasa Ramadhan di Bulan Sya'ban
Niat Bayar Hutang Puasa Ramadhan di Bulan Sya'ban /Thirdman/Pexel

KALBAR TERKINI – Jelang bulan suci ramadan, ada baiknya kita menyelesaikan dulu hutang puasa ditahun lalu.

Bagi umat Islam yang ingin membayar hutang puasa Ramadan masih punya kesempatan dengan menqadhanya di bulan Syaban ini.

Setelah memasuki bulan Syaban, maka kurang dari satu bulan lagi kita akan segera menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Bulan Syaban adalah bulan istimewa bagi Nabi Muhammad saw.

Baca Juga: TANGGAL Malam Nisfu Syaban, Ini Amalan yang Bisa Kita Lakukan

Pada bulan Syaban, Rasulullah menjalankan puasa sunah lebih banyak dibandingkan dengan bulan-bulan lain.

Diriwayatkan 'Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan puasa lebih banyak dalam sebulan selain bulan Syaban (H.R. Bukhari).

Bulan Syaban adalah bulan terakhir bagi seorang muslim untuk mengganti hutang puasa Ramadan.

Abu Salaham ra. mendengar Aisyah ra. berkata, "Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidak bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syaban".

Baca Juga: WAJIB TAHU, Amalan Rasulullah SAW Sebelum Tidur, Membaca Surah Pendek Hingga Mengibas Tempat Tidur

Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah:185,

"Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu."

Membayar hutang puasa hendaknya dilakukan sesegera mungkin setelah bulan Ramadan.

Namun, jika mendapat halangan, batas akhirnya adalah pada bulan Syaban sebelum Ramadan berikutnya.

Baca Juga: APA itu Nisfu Sya’ban? Berikut Cara dan Niat Puasa Nisfu Sya’ban Serta Amalan Utama Pada Malam Nisfu Sya’ban

Jika seseorang belum membayarkan hutang puasa sehingga melewati Ramadan berikutnya, selama masih ada uzur, maka tidak wajib membayar fidyah atas keterlambatan ini.

Namun, jika tidak ada uzur, maka tidak boleh menunda-nunda pembayaran utang puasa.

"Jika ia mengakhirkan puasa qadha sampai datang Ramadan berikutnya tanpa ada uzur maka ia telah berdosa, dan ia harus berpuasa Ramadan yang datang,

setelah itu mengqadha puasa Ramadan yang ditinggalkan sebelumnya, dan dengan masuknya Ramadan yang kedua, ia harus membayarkan makanan sebanyak satu mud setiap hari puasa yang ditinggalkan, di samping kewajiban mengqadha, " Imam Nawawi dalam Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab.

Niat qadha atau bayar hutang puasa Ramadan di bulan Sya'ban sama dengan niat qadha puasa Ramadhan di bulan-bulan lainnya.

Berikut adalah bacaan niat qadha puasa Ramadhan lengkap dalam teks Arab, latin, serta artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala." ***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah