Baca Juga: Keutamaan Hari ke-22 Ramadhan, Allah SWT Bebaskan Dari Keganasan Malaikat Munkar dan Nangkir
Kisah ini menjadi asal mula pelaksanaan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dan dirayakan oleh setiap Muslim di seluruh dunia.
Dari ketabahan, ketaatan, dan kesabaran Nabi Ismail, dapat diteladani bagaimana seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya.
Membantu pekerjaan orang tua, dan berbaktinya kepada orang tuanya dengan pengorbanan tersebut, sebagai bentuk keimanannya kepada Allah SWT.
Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).
Lalu Kami panggil dia, Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.
Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, Selamat sejahtera bagi Ibrahim.
”Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. (QS As-Saffat 103-111).***