Jangan Sembarangan, Perhatikan Adab saat Nyekar dan Jangan Lupa Membaca Doa Ini Saat Ziarah Kubur

28 Februari 2024, 08:00 WIB
Maknai tradisi nyekar jelang ramadhan yang sudah ada sepanjang sejarah peradaban bangsa. /Instagram/ @dzaizzaofficial/

KALBAR TERKINI – Ada adab yang harus dipatuhi saat kita akan berziarah kubur atau biasa disebut nyekar.

Nyekar atau ziarah kubur ini banyak dilakukan orang saat menjelang bulan Ramadan atau bulan puasa. 

Menurut istilah ziarah kubur berarti mengunjungi kuburan atau makam dari kerabat, kawan, saudara, atau siapa pun baik kuburan yang muslim atau kafir.

Ziarah kubur ini dilakukan untuk mendoakan orang yang meninggal, baik itu keluarga atau orang tua.

Baca Juga: JADWAL Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadan 1445 H dan Awal Puasa Menurut Muhammadiyah

Ziarah kubur dilakukan dengan tujuan untuk mendoakan orang yang telah tiada agar diberikan ampunan dari Allah SWT.

Diawali mengucap salam, membaca dzikir dan doa ziarah kubur merupakan suatu sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ditambah dengan mendoakan ahli kubur di daerah yang diziarahi dan semua umat Islam juga merupakan amalan yang dianjurkan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya:

Baca Juga: KAPAN Awal Puasa 2024? Berikut Penentuan 1 Ramadan Versi Pemerintah dan Muhammadiyah, Berbeda?

"Kepada para peziarah disunnahkan  membaca Al-Qur'an, dzikir, dan doa untuk para ahli kubur, serta seluruh orang yang telah meninggal dunia, dan semua umat Islam."

Doa dan Zikir Ziarah Kubur

Tradisi ziarah kubur

Berikut doa dan zikir ziarah kubur lengkap dengan tata caranya menjelang bulan Ramadan:

Pertama baca surat Al-Fatihah sebanyak 3 kali.

Membaca surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali, al-Falaq dan an-Nas.

Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah lagi.

Kemudian membaca awalan surat al-Baqarah, dan ayat kursi.

Setelah itu, disambung dengan membaca surat Yaa Siin.

Lanjutkan membaca kalimat tahlil:

"Laailaaha Illallah."

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."

Doa Ziarah Kubur:

"Allahumma Anzilfii khobrihi rahmata wadhzoya'a wannur, walbahjata waraukha waroikhana wassuroo, miiyauminaa hadzalla yaumilbaghsyi wanusyuri innaka malik robbu garrur."

Artinya:

“Ya Allah Ya Tuhan kami, turunkanlah di kuburnya (almarhum, sebut namanya) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan, keharuman, dan kebahagiaan sejak hari ini hingga hari kehidupan dan kebangkitan.

Sungguh, Kau penguasa, Tuhan yang maha pengampun.”

"Allahummaghfiirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassii' madholahu, waghsilhu bil maa'i watssaljì walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi."

"Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khaoran miin zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabriiwa min adzabinnaari wafsah lahu fì qabrihi wa nawwir lahu fìhi."

Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah ampunan kepadanya.

Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya.

Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."

"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya.

Masukkanlah dia ke dalam surga-Mu, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka.

Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR. Muslim).***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler