KALBAR TERKINI – Terlihat sehat, beberapa kondisi bisa menyebabkan seseorang terkena serangan jantung mematikan.
Ada beberapa jenis serangan jantung yang menunjukan gejala namun ada pula yang tidak.
Dilansir dari anlene.com, gejala-gejala seperti dada sakit atau tidak nyaman, tidak enak badan, sesak napas dan pusing, serta mual dan keluar keringat dingin merupakan indikasi awal bagi Anda untuk mendeteksi serangan jantung sedini mungkin.
Walaupun begitu, masih banyak orang yang mengabaikan gejala-gejala tersebut karena dianggap sepele.
Penyebab serangan jantung bisa terjadi karena adanya gumpalan darah yang menghambat atau menghalangi darah menuju jantung.
Kondisi ini menyebabkan jantung kekurangan oksigen dan darah yang masuk ke dalamnya sehingga dapat menyebabkan kematian akibat fungsi jantung terganggu hingga mengalami gagal jantung.
Sebagai pembunuh senyap, serangan jantung bisa menyerang tanpa mengenal waktu dan usia.
Oleh karena itu, memahami bahaya dan risiko dari serangan jantung merupakan langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk melindungi kesehatan jantung Anda.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Ini Beberapa Gejala Saraf Kejepit dan Cara Mengobatinya, Apakah Berbahaya?
Anda juga perlu memahami faktor-faktor penyebab serangan jantung itu sendiri yang bisa memicu seseorang lebih rentan berisiko terserang serangan jantung.
Bahkan, bagi kebanyakan orang ternyata faktor-faktor penyebab dan pemicu serangan jantung berikut tidak pernah diduga sebelumnya.
Lantaran, sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang umum dilakukan.
Pemicu
Berikut beberapa pemicu serangan jantung mendadak:
- Makan berlebihan
Bila Anda sering mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak dan karbohidrat, itu dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Bisa menyebabkan penyumbatan karena adanya gumpalan di pembuluh darah menuju jantung.
Hal ini tentu saja bisa mengganggu pasokan darah dan oksigen ke jantung, serta Anda lebih berisiko terkena serangan jantung.
- Stres
stres bukanlah penyebab utama serangan jantung secara langsung, namun, stres dapat memicu masalah kesehatan lainnya yang dapat mengganggu fungsi jantung.
Misalnya memicu tekanan darah tinggi, meningkatkan detak jantung, dan mendorong kebiasaan buruk (merokok, minum alkohol, atau makan berlebihan).
- Kurang Tidur
- Polusi
- Aktivitas fisik yang kurang dan terlalu berat secara mendadak
Olahraga berlebihan yang Anda lakukan dapat merusak jantung gegara mengalami kardiotoksisitas.
Kardiotoksisitas adalah sebuah kerusakan pada otot jantung yang diakibatkan oleh pelepasan senyawa kimia.
Hal ini menyebabkan jantung tidak mampu lagi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.***