"Ya karena baru sakit, kondisinya belum sembuh total tapi masuk sekolah di SDN 1 Jenggolo.
Anehnya hari itu anak saya pulangnya terlambat tidak seperti biasanya," ungkap Edi
Edi menambahkan, beberapa selang waktu kemudian anaknya pulang diantarkan kakek pencari rumput.
Saat itu MWF pun mengaku dianiaya kakak kelasnya yang duduk dibangku kelas 6.
Korban diseret menuju Bendungan Sengguruh yang ada di depan sekolah dan mendapatkan penganiayaan.
"Menurut pengakuan anak saya, di parkiran diseret tiga atau empat anak, kita kurang jelas, diseret ke Bendungan Sengguruh.
Dianiaya di situ. Ditendang kepalanya, dadanya, sempat sesak nafas.
Habis itu, ditinggalkan, agak lama, ditemukan orang yang mencari rumput.
Kemudian ditanya, kenapa adik kok belum pulang, tidak berani menyeberang.
Dan dibantu hingga kemudian anak saya pulang ke rumah.
Sampai rumah itu menangis," jelas Edi.
Setelah kejadian tersebut, pada Sabtu 12 Novvember 2022 anaknya tidak masuk sekolah karena muntah tidak berhenti-berhenti dan mengeluh sakit di kepala.