Mahluk paling Jahanam: Sehari Bantai 10 Wanita, Alasannya Frustasi Hidup 'Jablai' dan 'Pengen Ngetop'

- 4 Maret 2021, 16:43 WIB
PEMBUNUH JABLAI - Alek Minassian, pembunuh berantai 10 wanita pada April 2018. Kamis, 4 Maret 2021, lelaki botak ini  dihukum seumur hidup. Hakim menilai  perbuatan brutal ini baru kali pertama terjadi di Toronto dan dilakukan demi cari ketenaran./PATHOFEX
PEMBUNUH JABLAI - Alek Minassian, pembunuh berantai 10 wanita pada April 2018. Kamis, 4 Maret 2021, lelaki botak ini dihukum seumur hidup. Hakim menilai perbuatan brutal ini baru kali pertama terjadi di Toronto dan dilakukan demi cari ketenaran./PATHOFEX / KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

TORONTO, KALBAR TERKINI - Warga AS heboh oleh perbuatan Alek Minassian (28). Lelaki botak ini  depresi karena hidup jablai karena tak ada wanita yang mau diajaknya ngeseks. Saking geramnya dan ingin ngetop, Minassian menyewa sebuah mobil van kemudian membunuh 10 wanita dalam sehari pada April 2018.

Korbannya sebanyak 16 orang. Sepuluh di antaranya tewas. Enam korban yang selamat mengalami patah tulang dan pendarahan otak. Aksinya tak pandang bulu: anak muda sampai nenek disikat, berusia 16-94 tahun. Jenazah para korban dikumpulkan di dalam mobil van tersebut.

Akibat kelakuan jahanamnya,  lelaki botak ini dijuluki oleh hakim sebagai John Doe, salah satu pembunuh legendaris AS. Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reuters, Minassian akhirnya divonis hukuman penjara seumur hidup di pengadilan Toronto, Kamis, 4 Maret 2021.

Baca Juga: Jadi Irup Pelepasan Jenazah Almarhum Laurentius Herman Kadir, Ini Kesan Wagub Kalbar pada Sosok Mantan Wagub

Pada Rabu, 3 Maret 2021, hakim menolak pledoi dari Boris Bytensky, pengacaranya yang bersikeras menyatakan, Minassian membunuh karena gangguan mental. Karena itu, pembunuhan dilakukan secara tidak sadar tentang betapa mengerikannya tindakan itu.

Minassian ketika ditangkap polisi mengaku termotivasi oleh keinginannya sendiri untuk membunuh sebagai upaya menghukum masyarakat karena statusnya yang dianggap sebagai incel, singkatan dari dari kalimat 'selibat paksa'.

"Dia  yakin bahwa wanita tidak akan berhubungan seks dengannya. Minassian juga bersikeras tidak bertanggung jawab secara kriminal," kata seorang polisi.

Baca Juga: Cium Upaya Memutarbalikkan Fakta OTT Nurdin, KPK: Bukan Kali ini Saja...

"Pembela gagal membuktikan gangguan spektrum autisme terdakwa sebagai pemicu terdakwa kehilangan kapasitas untuk mengetahui bahwa tindakannya salah," kata Hakim Anne Molloy dalam amar putusan yang disiarkan langsung di YouTube. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x