KALBAR TERKINI – Satwa endemik Pulau Kalimantan kembali ditemukan peneliti setelah dinyatakan hilang selama 172 tahun.
Adalah burung pelanduk kalimantan yang memiliki nama latin Malacocincla perspicillata yang diduga mengalami kepunahan sejak 1848 atau 172 tahun yang lalu kembali ditemukan di Kalimantan Selatan.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno saat "media briefing" di Jakarta, Selasa, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para citizen science.
Baca Juga: Punahnya Anjing Penyanyi Papua Nugini: Lolongannya Memilukan, 'Saingan Beratnya Panbers'
“Mereka adalah masyarakat yang bukan peneliti namun sukarela mengumpulkan dan menganalisa data ilmiah,” ujarnya dilansir Kalbar-Terkini.com dari Antara, Kamis 4 Maret 2021.
Ia mengatakan satwa liar akan sejahtera sepenuhnya apabila hidup di alam habitatnya.
Hal itu juga menegaskan bahwa pihaknya memerangi perburuan ilegal satwa liar yang dilindungi.
Baca Juga: Calon Guru PPPK Wajib Kuasai Program Belajar Mandiri
Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Pertama, Balai Taman Nasional (TN) Sebangau Teguh Willy Nugroho mengatakan burung pelanduk kalimantan yang ditemukan sesuai dengan digambarkan ahli ornitologi Prancis, Charles Lucien Bonaparte pada 1850.