KALBAR TERKINI - Melolong di pebukitan, lembah atau di tengah hutan. Bener-bener deh suara anjing-anjing liar ini begitu menggugah perasaan di kalangan warga pedalaman di sebuah pulau di Papua Nugini (New Guinea). Itu sebabnya,warga menamakannya Anjing Penyanyi.
Lolongan anjing-anjing ini sangat menyedihkan, memancing tetesan air mata, sehingga, konon, 'nyanyian'-nya lebih pilu dari lagu-lagunya Pance Pondaag, Panbers atau Percy Sledge. Pokoknya, 'anjing penyanyi' ini, saingan beratnya dengan 'manusia penyanyi'. Bedanya, anjing bernyanyi tidak pernah patah hati. Patah, tumbuh, hilang, berganti. Selesai satu, tinggal main 'kode mata', langsung dapat deh gantinya.
Hanya saja, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Science Magazine, 31 Agustus 2020, raungan sedih anjing penyanyi Guinea Baru, sudah tak terdengar lagi dari seluruh pegunungan dan lembah yang subur di pulau itu. Populasi anjing liar ini diperkirakan telah punah, beberapa dekade yang lalu.
Baca Juga: Waspada, 'Hacker' China sedang Serang Amerika: Hati-hati Gelar Konferensi Video!
Mamalia-mamalia yang memiliki suara spesifik karena struktur taring, diklaim sebagai sepupu dekat Dingo, anjing endemik Australia . Struktur tubuhnya sama. Bedanya, jika lolongan dingo malah bikin seram, maka beda dengan suara dari 'saudara-saudaranya ' di Papua Nugini: menyayat-nyayat hati bagi yang baperan. Dan yang pasti, Pance Pondaag tak pernah datang ke situ untuk melatih vokal mereka.
Sebuah penelitian baru menunjukkan, anjing-anjing liar yang tinggal di dekat tambang emas di dataran tinggi Papua Nugini, sebenarnya adalah hewan yang sama. Belum diketahui kapan anjing penyanyi ini tiba di negara yang berbatasan dengan dua provinsi di Pulau Papua di Indonesia itu.
Dari bukti paling awal tentang dingo yang ditemukan sekitar 3.500 tahun yang lalu di Australia, banyak arkeolog memperkirakan, anjing penyanyi, berkulit cokelat, berambut pendek bergaya Army Look-lah, seukuran jenis border collie ini, awalnya adalah dingo yang muncul di Papua Nugini karena dibawa oleh pendatang dengan perahu.
Baca Juga: Drama Seri 'Tandav' Dimaki di India, Jeff Bezos Minta Maaf
Saat ini, antara 200 dan 300 anjing penyanyi Papua Nugini, hidup di kebun-kebun binatang dan suaka-suaka di seluruh dunia. Populasinya telah punah di alam liar. Sejak dekade 1970-an, belum ada penampakan mamalia ini yang dikonfirmasi, seiiring dengan pesatnya populasi manusia ke habitat mereka.