Sejarah 16 Agustus di Indonesia, Peristiwa Rengasdengklok hingga Belanda Mengakui Kemerdekaan Indonesia

15 Agustus 2022, 17:33 WIB
Momen Ir Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 lalu. berikan contoh penerapan makna proklamasi kemerdekaan dalam kehidupanmu sehari-hari, baik di rumah sekolah dan masyarakat. contoh kunci jawaban tema 2 kelas 6 halaman 33 /Hening Prihatini/tangkapan layar YouTube Arsip Nasional RI

KALBAR TERKINI – Bukan hanya di dunia, tanah air tercinta yaitu Indonesia memiliki sejarah yang amat memilukan sekaligus membahagiakan dari para pendiri, pahlawan hingga masyarakat terdahulu.

Sejarah merupakan bagian amat terpenting bagi pengetahuan dan tindakan bangsa, dengan mengetahui dan mempelajari berbagai sejarah yang terjadi di dunia dapat memicu kita agar lebih baik lagi di masa mendatang.

Berbagai sejarah pada 16 Agustus yang terjadi di Indonesia dapat kita ketahui dan pelajari sebagai salah satu generasi penerus bangsa yang berusaha untuk membangun dan memajukan bangsa dan negara menjadi lebih baik lagi.

Baca Juga: Sejarah 15 Agustus di Indonesia, Mendekati momen Rengasdengklok dan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan

Berikut Kalbarterkini.com melansir dari berbagai sumber, mengenai beberapa peristiwa sejarah 16 agustus yang terjadi di Indonesia.

1. Proklamasi awal direncanakan pada 16 Agustus 1945

Mendengar kekalahan Jaepang dari sekutu. Golongan muda mendesak sang presiden, Soekarno untuk memproklamasi kemerdekaan pada 15 Agustus 1945.

Namun, pada saat itu Soekarno masih tetap menunggu perwakilan Jepang datang karena pada saat itu ada hal tertentu yang ingin di diskusikan sebelum memproklamir kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Serigala Terakhir 2 Mulai Tayang 17 Agustus 2022, Cek Link Nonton dan Sinopsis Disini

Soekarno berjanji akan memproklamirkan kemerdekaan tepat pada 16 Agustus 1945 mendatang.

Hal itu pun membuat sjahril memberi kabar kepada golongan muda lainnya bahwa kemerdekaan akan diumumkan pada 16 Agustus 1945.

Golongan muda pun menerima itu tapi mendesak paling lambat mengumumkan 16 Agustus 1945, Namun, untuk kedua kalinya.

Namun, untuk kedua kalinya saat Soekarno mengumumkan berita kemerdekaan pada 16 Agustus 1945, bukannya mengumumkan kemerdekaan melainkan memberi kabar bahwa tanggal dan hari itu resmi dibatalkan.

Baca Juga: Viral Link Video Diduga Nancy Momoland di TikTok dan Twitter, Benarkah?

Pengumuman kemerdekaan itu sempat resmi diumumkan di Cirebon oleh salah satu pemimpin golongan mudanya disana, Dokter Soedarsono, hal itu terjadi karena belum menerima kabar bahwa pada hari itu dibatalkannya proklamasi.

Kejadian, golongan muda pengikut sjahril marah dan mereka berdiskusi untuk melakukan penculikan Soekarno dan Hatta agar terbebas dari pengaruh jepang saat itu.

2. peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta.

Baca Juga: Chainsaw Man Chapter 102 Spoiler Reddit: Mitaka Asa dan Iblis Perang

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno, Hatta dan Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik sebelumnya.

Sedangkan dilain pihak, Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis tanggal 16 Agustus, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Link Nonton dan Sinopis Serigala Terakhir (2009) Sub Indo, Kisah Lima Pemuda Berakhir Dengan Kematian Tragis

Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta.

Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo.

Kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur.

Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.

Baca Juga: Preview One Punch Man Chapter 170: Arc Asosiasi Monster Saitama dan Garou Telah Berakhir

3. Perebutan kekuasaan pada 16 Agustus 1945

Sebelum terjadinya penculikan ke Rengasdengklok, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan.

Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.

Baca Juga: Spoiler Dragon Ball Super Chapter 87: Gas Kalah, Elec Mulai Beraksi

4. Ejaan Bahasa Indonesia (EYD) yang disempurnakan mulai diberlakukan

Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia.

Di Malaysia, ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).

Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus 1972.

Baca Juga: Viral Link Video Ayah di Kamar TikTok dan Twitter, Ternyata Inilah Penjelasan Sebenarnya

5. Belanda mengakui kemerdekaan atau kedaulatan Indonesia pada tahun 2005

Peristiwa yang di mana Belanda akhirnya mengakui bahwa kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 Agustus 1945 sesuai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan ini baru dilakukan pada 16 Agustus 2005, sehari sebelum peringatan 60 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia, oleh Menlu Belanda Bernard Rudolf Bot dalam pidato resminya di Gedung Deplu.

Pada kesempatan itu, Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menlu Hassan Wirajuda.

Keesokan harinya, Bot juga menghadiri Upacara Kenegaraan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta.

Langkah Bot ini mendobrak tabu dan merupakan yang pertama kali dalam sejarah.***

Editor: Syaifullah

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler