Facebook dan Meta Gagal Deteksi Ujaran Kebencian di Platformnya

- 12 Juni 2022, 14:39 WIB
Ilustrasi facebook
Ilustrasi facebook /Pixel/

SAN FRANCISCO, KALBAR TERKINI – Facebook dan Meta sebagai induknya dicap gagal mendeteksi ujaran kebencian di berbagai platformnya.

Hal ini memicu berbagai aksi kekerasan hingga pembunuhan massal.

Facebook dan Meta juga sekali lagi gagal dalam ujian terkait seberapa baik mereka dapat mendeteksi ujaran kebencian, yang jelas-jelas mengandung kekerasan dalam iklan yang dikirimkan ke platform tersebut oleh kelompok nirlaba Global Witness dan Foxglove.

Pesan kebencian terfokus ke Ethiopia, di mana dokumen internal yang diperoleh oleh pelapor Frances Haugen, menunjukkan bahwa moderasi Facebook yang tidak efektif adalah ‘benar-benar mengipasi kekerasan etnis’.

Baca Juga: Korban Seksual Ungkap Kebejatan Pendetanya saat Kebaktian: AS Geger saat Tayang di Facebook

Ini seperti yang dia nyatakan dalam kesaksiannya di Kongres AS pada 2021.

Pada Maret 2022, Global Witness melakukan tes serupa dengan ujaran kebencian di Myanmar, yang juga gagal dideteksi oleh Facebook.

Kelompok tersebut, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Kamis, 9 Juni 2022, membuat 12 iklan berbasis teks.

Mereka menggunakan ujaran kebencian yang tidak manusiawi, untuk menyerukan pembunuhan orang-orang yang termasuk dalam tiga kelompok etnis utama Ethiopia, Amhara, Oromo, dan Tigrayan.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x