Elon Musk Beli 9.2 Persen Saham Twitter

- 4 April 2022, 22:25 WIB
Elon Musk beli 9.2 persen saham Twitter. Ia merogoh kocek senilai Rp 41,4 triliun dan menjadi pemegang saham terbesar di Twitter.
Elon Musk beli 9.2 persen saham Twitter. Ia merogoh kocek senilai Rp 41,4 triliun dan menjadi pemegang saham terbesar di Twitter. /Twitter/

KALBAR TERKINI – Tak puas hanya sebagai pengguna aktif di Twitter, Chief Executive Officer Tesla Inc, Elon Musk beli saham Twitter sebesar 9,2 persen.

Adapun dana yang harus dikeluarkannya untuk itu senilai Rp 41,4 triliun.

Dilansir dari laman Global News, Musk mulai mengajukan akuisisi tersebut sejak pertengahan Maret 2022.

Baca Juga: Putus dari Grimes, Elon Musk Gandeng Natasha Bassett Sebagai Kekasihnya

“Pembelian saham itu menjadikannya pemegang saham terbesar di perusahaan teknologi raksasa Silicon Valley,” dikutip dari Global News, Senin, 4 April 2022.

Akuisisi Musk atas saham Twitter mengikuti jajak pendapat baru-baru ini yang mempertanyakan komitmen Twitter untuk kebebasan berekspresi.

Ia pun membubuhkan pernyataan bahwa survey yang dilakukannya itu sangat penting.

Baca Juga: Terminal Satelit SpaceX Starlink dari Elon Musk Tiba di Ukraina, Mykhailo Fedorov Berterima Kasih

Setelah survei tidak resminya yang pertama, Musk kembali membuat survey yang mempertanyakan apakah platform baru diperlukan.

Survey tersebut mengindikasikan bahwa Musk sudah menginvestasikan dananya untuk membeli Twitter.

Setelah pembelian dari Musk, saham Twitter melonjak sebesar 26 persen dalam bursa saham.

Baca Juga: Elon Musk Orang Tajir Pecinta Anime, Tak Sabar Berada di Genshin Impact miHoYo

Menurut laporan Bloomberg, hal itu berdasarkan penutupan pasar modal di hari Jumat, 1 April 2022, dan ditandai sebagai “Musk Moment”.

Saham tersebut dipegang oleh Elon Musk Revocable Trust.

Musk merupakan pengguna Twitter sejak tahun 2009, yang memiliki 80 juta pengikut akunnya.

Baca Juga: Elon Musk dan Grimes Putus, Orang Kaya Sedunia Jomblo Lagi

Ia juga pendiri dan CEO SpaceX, dan memimpin startup chip otak Neuralink dan perusahaan infrastruktur The Boring Company.***

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah