BEIJING, KALBAR TERKINI - Tiongkok mengklaim telah berhasil membuat vaksin Covid-19 paling baru berdosis tunggal. Diberi nama Ad5-nCoV, vaksin ini diklaim bisa meningkatkan perlindungan hingga 20 kali lipat dari vaksin-vaksin lain, dan imuntasnya bisa bertahan hingga dua tahun.
Vaksin ini juga bisa melindungi sekaligus menyikat penyakit-penyakit berbahaya lainnya dengan tingkat pencapaian hampir 100 persen. Diluncurkan pada Jumat. 26 Februari 2021, kapasitas produksi Ad5-nCoV mencapai 500 juta dosis per tahun. Ini berarti, dalam setahun bisa divaksinasi 500 juta orang.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Global Times, Sabtu, 27 Februari 2021, uji klinis fase pertama Ad5-nCoV dijawalkan pada 16 Maret 2021. Inilah vaksin kandidat anti-Covid-19 pertama dunia yang memasuki uji klinis. Vaksin Ad5-nCoV adalah vaksin vektor adenovirus rekombinan yang dikembangkan bersama oleh CanSino Biologics dan peneliti dari Institut Medis Miluter (Institute of Military Medicine) di bawah Akademi Ilmu Militer pimpinan Chen Wei.
Chen adalah seorang ahli penyakit menular dan peneliti di Institute of Military Medicine di bawah Academy of Military Sciences. Menurutnya, Ad5-nCoV efektif dengan dosis tunggal, dapat memberikan perlindungan ganda ̶ imunitas humoral dan seluler. "Ini adalah satu-satunya vaksin korona dosis tunggal yang telah diberi persetujuan bersyarat untuk diluncurkan di China," kata penyiar stasiun televisi pemerintah, China Central Television (CCTV) dalam siarannya, Jumat.
Baca Juga: Kapolres Kayong Utara: Ancaman Pidana untuk yang Menghalangi Vaksinasi Covid-19
Setelah 14 Hari Inokulasi
Efek perlindungan dari vaksin ini dapat bertahan, setidaknya enam bulan setelah inokulasi dosis tunggal, dan dapat meningkatkan respons imun 10 hingga 20 kali lipat. "Syaratnya, dosis kedua diambil setengah tahun setelah vaksinasi pertama," kata Chen kepada CCTV dalam wawancara eksklusif, Jumat itu.
"Kami memiliki data selama enam bulan untuk membuktikan kemanjuran vaksin. Orang tidak perlu mengambil dosis lain dalam enam bulan pertama setelah inokulasi pertama mereka. Bagaimana jika epidemi belum berakhir setelah enam bulan? Kami juga telah mengembangkan vaksin ini. sehingga efeknya diperkuat, bahkan setelah enam bulan, "kata Chen.
Chen dan peneliti lain memperkirakan, efek vaksin terbaru ini dapat bertahan dua tahun setelah dua dosis. Ciri terpenting dari vaksin ini: dapat diproduksi dengan cepat, dan dalam skala besar. Vaksin tersebut telah menunjukkan perlindungan penuh terhadap morbiditas penyakit parah di Pakistan.