MALANG, KALBAR TERKINI - Supaya lebih menarik pembeli maka arek-arek Malang ini ternyata begitu kreatif. Pelengkap bumbu masak ini dibudidayakan pula sebagai tanaman hias.
Pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian masyarakat lesu ikut terpuruk, tidak menyurutkan warga di sejumlah desa Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, nelagsa kelamaan. Terbukti, perekonomian mereka tetap bertahan melalui sejumlah kreasi yang dimunculkan.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari KBRN, Sabtu, 27 Februari 2021, kreativitas ini terlihat antara lain di Desa Dampit. Warga melakukan budidaya tanaman cabai hias. Bahkan, 100 jenis tanaman cabai dibudidayakan sehingga menarik pembeli dari mancanegara.
Baca Juga: Besan Jokowi Turun 'Gunung', Pantau Vaksinasi Covid-19 di Medan
"Saya melakukan budidaya cabai hias unik impor. Sampai sekarang, ada 100 dari 450 lebih varian cabai di dunia yang kami budidayakan di sini, dengan cara hidroponik di kebun kecil kami," ungkap pembudidaya tanaman cabai hias asal Dampit, Suwassono.
Selama pandemi Covid-19, Sumassono mengaku banyak mengisi waktu di rumah sesuai mengikuti anjuran pemerintah. Waktunya dihabiskan dengan melakukan kegiatan bercocok tanam aneka varian cabai.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Dipatok 46,60 Dolar, Terburuk Sejak Juni 2020
Sejumlah jenis tanaman cabai yang ditanam di antaranya Carolina reaper, Jays ghost pepper, Bhut jolokia, Big black mama chupetinho, Buble gum, Sangria, Sparkler, Lemon drop, dan jenis-jenis lainnya.
Swass, sapaan akrab Swassono menjelaskan, menjelaskan bahwa dia menanam dengan cara hidroponik sistim sumbu (wick system) sejak tahun 2018 dengan memanfaatkan lahan terbatas di halaman rumah.