KALBAR TERKINI – Bagi kalian pengguna aplikasi perpesanan instan WhatsApp, jangan terkejut jika dalam beberapa waktu ke depan, tidak bisa melakukan pemanggilan suara dan video.
Hal tersebut diakibatkan oleh apliasi yang identik dengan warna hijau tersebut meminta penggunanya menyetujui kebijakan privasi barunya berbagi data dengan perusahaan induk Facebook.
Menurut laporan TechCrunch, jika pengguna melewatkannya, beberapa bagian inti dari aplikasi WhatsApp akan menjadi tidak dapat digunakan seperti mengirim pesan hingga panggilan video.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-64 Astra International, Asmo Kalbar Sediakan Program Khusus di Seluruh Jaringan AHASS
Baru-baru ini WhatsApp mengumumkan secara perlahan meminta pengguna untuk menyetujui kebijakan privasi barunya. Kebijakan baru yang diumumkan pada Januari 2021 lalu ini memicu ketakutan di antara pengguna hingga dilaporkan banyak pindah ke Signal dan Telegram.
Pengguna kini memiliki waktu hingga 15 Mei 2021 untuk menyetujui kebijakan privasi baru WhatsApp, seperti dikutip dari Business Insider, Senin, 22 Februari 2021.
"Untuk waktu yang singkat, pengguna ini akan dapat menerima panggilan dan pemberitahuan, tetapi tidak akan dapat membaca atau mengirim pesan dari aplikasi," tulis WhatsApp dalam emailnya.
Menurut TechCrunch, "waktu singkat" ini akan berlangsung selama beberapa minggu.
Belum ada kejelasan apa yang akan terjadi pada pengguna setelah waktu ini berlalu. Namun laman FAQ menyatakan bahwa kebijakan WhatsApp untuk "pengguna tidak aktif" akan berlaku setelah 15 Mei 2021.
Kebijakan WhatsApp tentang akun yang tidak aktif adalah bahwa akun tersebut "biasanya dihapus setelah 120 hari tidak aktif".
Baca Juga: Gaikindo Rilis Data Penjualan Mobil di Awal Tahun, Mobil Sejuta Umat Melorot
Kali ini, WhatsApp mengambil pendekatan yang lebih lembut untuk meminta pengguna menandatangani kebijakan barunya, yang secara material hanya memengaruhi data pesan yang dikirim ke akun bisnis.
Awalnya batas kebijakan baru WhatsApp pada 8 Februari 2021, namun diperpanjang hingga 15 Mei, menyusul banyaknya reaksi dari pengguna.***