Euro Wanita UEFA 2022 Sepi dari Eropa Tengah dan Timur: Masalah Gender dan Ekonomi Jadi Pemicu!

- 21 Juli 2022, 15:25 WIB
Ilustrasi sepak bola wanita
Ilustrasi sepak bola wanita /Instagram.com/@shafiraikaputri13

Sementara Steaua București dari Rumania dan Red Star Belgrade dari Yugoslavia, masing-masing memenangkan apa yang sekarang disebut Liga Champions putra pada 1986 dan 1991.

Hanya saja, tidak ada tim dari Eropa Tengah atau Timur yang berhasil mencapai final sejak itu.

“Setelah aksesi UE di negara-negara Eropa Tengah dan Timur pada 2004, budaya pengabaian yang telah mapan hampir tidak dapat diubah,” jelas Roland.

Olahraga wanita mengalami kekurangan dana kronis [dan] kurangnya profesionalisasi, serta sedikit perhatian di ruang publik.

Ini diperparah oleh perubahan konservatif dalam politik selama dekade 2000-an, menurut para analis kepada Euronews.

"Di Polandia, Hungaria, dan Slovakia, stereotipe gender yang regresif telah kembali, membuat lebih sulit bagi olahraga wanita secara umum,” lanjut Roland.

Sejak 2010, Viktor Orban, Perdana Menteri Hungaria yang populis, telah mengawasi hampir 2,7 miliar doalr AS yang dihabiskan untuk permainan oleh negara dan rekan bisnisnya.

Demikianlaporan investigasi yang diterbitkan pada 2021.

Namun, tim nasional wanita Hungaria turun dari posisi ke-31 pada 2010, menjadi ke-43 pada 2021, tahun menurut peringkat FIFA.

Liga domestik juga penting. UEFA, badan pengatur Eropa, memberikan koefisien ke liga nasional wanita berdasarkan hasil kompetisi klub mereka dalam lima musim Liga Champions Wanita UEFA sebelumnya.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Berbagai Sumber Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah