Kampanye Perdamaian dari Napoli dan Barcelona, Bentangkan Spanduk Stop War sebelum Kickoff Liga Eropa

25 Februari 2022, 16:45 WIB
Barcelona dan Napoli menolak perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina /Istimewa/UEFA.com

KALBAR TERKINI - Kampanye Perdamaian dari Napoli dan Barcelona, Bentangkan Spanduk Stop War sebelum Kickoff Liga Eropa.

Kondisi di Eropa Timur, yang saat ini semakin memanas akibar serangan Rusia ke Ukraina, ternyata juga terimbas ke lapangan Hijau.

Banyak pihak yang menyanyangkan adanya invasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina dan melakukan aksi nyata menolak perang.

Baca Juga: Ukraina Rontokkan Lima Jet dan Satu Heli Tempur Rusia sebelum Serangan Rudal ke Kiev

Salah satu aksi nyata tersebut adalah saat Napoli dan Barcelona kompak bersatu menolak perang.

Napoli dan Barcelona tak tinggal diam melihat hal itu. Keduanya membentangkan spanduk bertuliskan "Stop War"

Para pemain dan staf tim Naloli-Barcelona, sepakat membentangkan spanduk untuk menolak perang yang saat ini berlangsung di kedua Negara.

Baca Juga: Serangan Rusia langsung Lumpuhkan Infrastruktur Militer Ukraina di Kota Kiev

Meski pesan tersebut bermuatan politik yang dilarang UEFA, sebelum kickoff leg kedua playoff Liga Europa di Stadion Diego Armando Maradona, Jumat 25 Februari 2022 dini hari WIB.

Rusia dan Ukraina tengah terlibat konflik di wilayah Donetsk dan Luhansk. Rusia juga sudah mengangkat senjata dengan menyerbu kota-kota besar Ukraina.

Wajar jika kekhawatiran melanda seluruh rakyat Rusia dan Ukraina mengingat konflik ini bisa merembet ke berbagai sektor, tak terkecuali olahraga.

Baca Juga: Bandara Ivano dan Depot Bahan Bakar Dilumat Rudal Rusia, Pasukan Rusia Masuk Kiev Kuasai Situs Nuklir Cynobil

Dikutip dari Football Italia, spanduk yang dibentangkan kedua tim sangat mengejutkan.

Jelang beberapa jam sebelum pertandingan fans Napoli sudah dari Curva B dilarang membawa spanduk yang berbau politis soal konflik Rusia dan Ukraina.

Napoli dan Barcelona tampaknya tak peduli dengan aturan UEFA yang melarang adanya spanduk berbau politik dalam sepakbola.

Ide ini tentu sudah direncanakan karena spanduk itu dalam bentuk cetak print.

Baca Juga: Negara Ukraina Digempur Rusia, Berikut 10 Kicauan Presiden Volodymyr Zelensky di Twitter

Kemudian, Barcelona menuntaskan laga dengan kemenangan 4-2.

Hasil itu membuat Blaugrana melaju ke 16 besar karena menang agregat 5-3, setelah mengimbangi Napoli 1-1 di pertemuan pertama.

Pindahkan Venue Final

Sebelumnya, ketegangan Politik-Militer Rusia, UEFA sendiri siap memindahkan venue Final Liga Champions musim ini.

Sejatinya, partai puncak Liga Champions 2021-2022 yang sudah ditetapkan akan berlangsung di Gazprom Arena, St Petersburg, Rusia.

Namun, Badan Sepak Bola Eropa, UEFA, kini terus mencari lokasi lain setelah munculnya desakan pemindahan arena pertandingan, karena memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan, informasi terbaru dari media massa di Inggris menyebutkan, bahwa Presiden UEFA, Alexander Ceferin dan jajarannya telah mendiskusikan pemindahan tersebut pada Selasa, 22 Februari 2022.

Namun demikian, belum ada keputusan yang tegas soal hal itu.

Kini, UEFA secara konstan dan cermat memantau situasi dan keputusan apa pun akan dibuat pada waktunya jika diperlukan.

Dalam pernyataanya, UEFA menyebutkan terkait kabar kemungkinan relokasi final Liga Champions musim 2021-2025 bisa saja dilakukan dengan pertimbangan faktor keamanan.

Desakan agar final kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Eropa itu muncul setelah Rusia dianggap melakukan invasi kepada Ukraina.

Dengan mengirimkan pasukan ke wilayah Donetsk dan Luhansk yang dianggap sebagai bagian dari Rusia. Hal itu memicu protes negara-negara barat dan sekutunya.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengutuk invasi itu. Dia menyatakan, "Tak ada kesemaptan untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola di Rusia yang menginvasi negara berdaulat."'

Inggris dikabarkan siap menyediakan tempat untuk menggantikan Gazprom Arena.

Mereka kabarnya mempersiapkan Stadion Wembley untuk menjadi lokasi partai paling akbar di kompetisi antar klub Eropa tersebut.

Apalagi dalam dua musim terakhir tim-tim asal Negeri Ratu Elizabeth selalu mencapai partai final.

Pertemuan Liverpool vs Tottenham Hotspur dan Manchester City vs Chelsea menandakan kebangkitan sepak bola Inggris di level Eropa.

Musim ini Inggris juga masih menjadi negara penyumbang tim terbanyak di babak 16 besar.

Chelsea, Manchester City dan Liverpool nyaris dipastikan lolos ke babak 8 besar setelah meraih kemenangan pada laga pertama sementara Manchester United imbang melawan Atletico Madrid.

St Petersburg, sebenarya merupakan lokasi final Liga Champions musim lalu.

Akan tetapi UEFA memutuskan memindahkan lokasi partai puncak kompetisi itu ke Porto, Portugal karena masalah pandemi Covid-19.

Sebagai gantinya, UEFA menyatakan kota terbesar kedua di Rusia itu akan menjadi tuan rumah final pada tahun 2022 dan 2023.

Laman ESPN menyebutkan bahwa sumber mereka di UEFA menyatakan mereka tak akan terburu-buru membuat keputusan soal pemindahan lokasi final tersebut.

Mereka memiliki pengalaman untuk memindahkan lokasi pertandingan dalam waktu yang mepet dua musim belakangan dan dengan demikian masih akan melihat kondisi terakhir konflik Rusia dan Ukraina itu.

UEFA tak mau membuat keputusan terburu-buru yang disebut bisa menghancurkan hubungan mereka dengan Gazprom, perusahaan gas asal Rusia yang menjadi salah satu sponsor utama mereka di Liga Champions.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: UEFA

Tags

Terkini

Terpopuler