Update KLB Rabies di NTT: Warga Ramai-ramai Vaksinasi Hingga Tembak Mati Anjingnya

- 6 Juni 2023, 23:30 WIB
Ilustrasi - Warga di Kabupaten TTS vaksinasi bahkan ada yang menembak mati anjing peliharaanya.
Ilustrasi - Warga di Kabupaten TTS vaksinasi bahkan ada yang menembak mati anjing peliharaanya. /

KALBAR TERKINI - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan vaksinasi massal terhadap hewan anjing di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur setelah ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah rabies di wilayah tersebut.

Pemberian vaksinasi massal disampaikan oleh Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin yang menyatakan bahwa Kementerian Pertanian telah bergerak cepat memantau langsung untuk pendataan di wilayah penyebaran virus rabies. 

Menurutnya, Kemenpan telah mengalokasikan 15 ribu dosis vaksin rabies untuk Provinsi NTT dan memberikan bantuan tambahan sebanyak 5 ribu dosis vaksin untuk kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Juga: Spesifikasi dan Simulasi Kredit OTR Pontianak New MINI Countryman, Kecepatan Bisa Capai 250 Km/Jam

Nuryani menjelaskan, Kementan telah menjalankan program pengendalian dan pemberantasan rabies di Indonesia, antara lain melalui vaksinasi di wilayah tertular atau wilayah bebas yang terancam, surveilans, pengawasan lalu lintas hewan penular rabies (HPR), manajemen populasi HPR, serta bekerjasama dengan pihak kesehatan dalam rangka penanganan kasus gigitan yang terjadi.

Sementara itu, seekor anjing di Kelurahan Taubneno, Kecamatan Kota Soe ditembak mati oleh pemiliknya, Adnan Liu.

Anjing tersebut ditembak tuannya sendiri menggunakan senapan angin, setelah mengalami gejala rabies.

Baca Juga: Usai Tuai Kritikan, Nadiem: Mengenai Nama atau Istilah Mungkin Kita Mengerucut Kepada Database Talenta Guru

Saat diwawancarai sejumlah wartawan, Selasa 6 Juni 2023, Adnan Liu mengaku semula anjingnya itu tidak menunjukan gejala apa pun.

Namun, sejak pagi hari dia melihat anjingnya yang berusia dua tahun itu menunjukan gejala air liur kental yang terus keluar dari mulut.

"Karena liat kondisi anjing saya seperti itu, saya lalu lapor ke Dinas Peternakan Kabupaten TTS, untuk datang lihat," ungkap Adnan.

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x