KALBAR TERKINI - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengungkapkan Paus Balin asal Australia yang ditemukan terdampar di Surabaya pada Minggu, 14 Mei 2023 akan dimuseumkan karena spesiesnya jarang atau tidak ditemukan di Indonesia.
Bangkai paus berukuran 12 meter yang ditemukan terdampar di perairan Surabaya tersebut akan diawetkan dan dimuseumkan sebagai sarana edukasi.
Paus Balin yang terdampar di kawasan rawa hutan bakau di Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo ini ditemukan nelayan saat hendak melaut dan diduga sedang melakukan migrasi dari perairan Australia melalui perairan Surabaya, namun tak bisa bertahan hidup.
Menurut Antiek, saat ini tim Fakultas Kedokteran Hewan Unair tengah melakukan autopsi dengan mengambil beberapa sample pada bangkai paus.
Baca Juga: Peluang Bisnis, Usaha Lembaga Kursus Komputer,Selalu Banyak Peminat Cek Tips Berikut ini
Sebelum dimuseumkan, bangkai paus akan diikat lebih dulu di area terdampar dan akan dibiarkan terurai hingga tersisa kerangkanya saja.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) terkait hal itu.
"Dia tidak dibawa ke laut, karena kalau di bawa ke laut akan kembali lagi dan terdampar lagi.
Akhirnya dia diikat oleh BPSPL kemudian dilakukan evakuasi dengan diikat, dibiarkan di area itu nanti sampai habis, akan habis sendiri," jelasnya.
Paus balin termasuk paus biru dan paus bungkuk dan para ilmuwan yang menemukannya mengungkapkan jenis tersebut sangat berbeda dengan paus lainnya.
Dr Mullin bersama beberapa rekannya telah mempelajari spesies paus Balin di laut sejak 1990-an.
Tim ilmuwan ini percaya kelompok paus tersebut termasuk langka dan membutuhkan perlindungan.
Hingga saat ini, hanya ada kurang dari 100 paus yang tersisa.