KALBAR TERKINI - Sebelumnya sempat viral sebuah video evakuasi paus berukuran besar aplikasi perpesanan, tampak beberapa orang sedang menaiki perahu bermaksud untuk mengevakuasi dan meneliti bangkai ikan paus terdampar di bibir Pantai Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur.
Sejumlah orang yang berada di dalam video tersebut mengaku merupakan tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu oleh tim dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair).
"Ini tim dari KKP dibantu oleh teman-teman dari Unair FKH (mengevakuasi ikan paus) sedang meninggal (mati)," ucap perekam dalam video tersebut.
Diperkirakan ikan paus itu mati terdampar di kawasan hutan mangrove sudah lebih dari sepekan lamanya.
"Paus sudah terdampar diperkirakan sudah meninggal (mati) kurang lebih satu pekan, posisi berada di Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo," ujarnya.
Sampai saat ini masih belum dipastikan penyebab dan kronologi terdamparnya Paus Belin yang berasal dari Australia tersebut.
Ahli Patologi Kedokteran Hewan Unair, Bilqisthi Ari Putra mengatakan saat ini Universitas Airlangga turut terlibat dalam evakuasi bangkai paus tersebut.
Menurutnya, ikan paus yang terdampar di Surabaya ini merupakan Paus Balin dengan panjang 12 meter dan berat 10 ton.
Ikan paus tersebut mati diduga karena sakit, namun belum bisa memastikan penyakit yang diderita ikan paus tersebut.
"Paus terdampar itu karena ada penyakit.
Tapi, belum bisa diketahui secara pasti, cuma diagnosis awalnya memang sakit.
Untuk kepastian penyakitnya masih harus dicari tahu melalui cek laboratorium terlebih dahulu," ungkapnya.
Bangkai paus seberat 10 ton ditemukan terdampar di bibir Pantai Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur.
Bilqis menambahkan, saat ini memang Paus tengah melakukan migrasi.
Sementara itu, Lurah Kejawan Putih Tambak Surabaya Setia Kustanto mengatakan, bangkai ikan paus tersebut pertama ditemukan pada Minggu 14 Mei 2023.
"Bangkai pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat RW 2 Kejawan Putih Tambak saat sedang melintas," jelas Setia.
Menurutnya, sebelum paus tersebut ditemukan, kondisi perairan Surabaya sempat mengalami cuaca ekstrem seperti mendung dan angin kencang.
"Lima hari atau dua hari lalu, cuaca ekstrem.
Kebetulan saya nelayan waktu itu saya berangkat kebetulan di tengah laut itu kan anginnya sangat kencang sekali.
Baca Juga: Peluang Bisnis, Usaha Lembaga Kursus Komputer,Selalu Banyak Peminat Cek Tips Berikut ini
Mendung itu peteng (gelap) itu sampai dua hari.
Setelah itu sampai sekarang muncullah terdampar itu," ungkap Setia.
Kejadian paus terdampar dan meninggal kerap ditemukan di tepi pantai tiap tahunnya di perairan RI.
Kasus terakhir paus terdampar di Indonesia adalah yang menimpa seekor paus sperma.
Paus tersebut ditemukan terdampar di Pantai Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.***