Prof Budi Santoso Buka Suara Soal Status FB, Dirut LPDP: Ada Kode Etik, Kami Tetap Evaluasi Posisinya

- 1 Mei 2022, 14:05 WIB
Profesor Budi Santosa Purwokartiko, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dikecam sejumlah tokoh dan masyarakat akibat pernyataannya yang menyebut mahasiswi mengenakan penutup kepala ala manusia gurun. Pemerintah diminta mengambil sikap tegas.
Profesor Budi Santosa Purwokartiko, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dikecam sejumlah tokoh dan masyarakat akibat pernyataannya yang menyebut mahasiswi mengenakan penutup kepala ala manusia gurun. Pemerintah diminta mengambil sikap tegas. /Foto: Dok. ITK/


KALBAR TERKINI - Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko dianggap rasis karena menyinggung 'manusia gurun' di status media sosialnya saat menceritakan pengalaman sebagai pewawancara mahasiswi calon penerima beasiswa LPDP.

Dia menegaskan tidak berniat merendahkan wanita yang berhijab.

"Itu adalah opini pribadi saya ya, tidak sebagai rektor.

Baca Juga: Beasiswa Sebesar Rp 3,5 Juta Per Semester untuk Mahasiswa Semester 4 -8, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Maksud saya tidak ingin merendahkan orang yang pakai jilbab atau diskriminasi tidak ada maksud itu, saya hanya bercerita saja kebetulan kok ke-12-nya (mahasiswi) itu nggak pakai kerudung," jelas Prof Budi Santoso, Sabtu 30 Mei 2022.

Menurut Budi, respons atas statusnya tersebut merupakan kesalahpahaman.

Dia tak bermaksud menjelek-jelekkan wanita yang mengenakan kerudung atau jilbab.

"Mereka itu sangat salah paham.

Saya menggunakan (kalimat) yang jadi masalah kan, mereka tidak ada yang pakai kerudung ala manusia gurun kan ya? Jadi maksud saya tidak seperti orang-orang yang pakai tutup-tutup, kaya orang Timur Tengah yang banyak, pasir, angin, panas gitu ya," kata Budi.

Baca Juga: Cara dan Niat Mandi Sebelum Shalat Ied Serta Adab Menyambut Hari Kemenangan yang Suci

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memastikan akan mengevaluasi pewawancara buntut status Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Budi Santoso Purwokartiko, yang bernada SARA.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama LDPD Andin Hadiyanto.

Dia menjelaskan bahwa lembaga LPDP merupakan lembaga profesional dan berintegritas berdasarkan Pancasila yang tidak menyetujui sikap ujaran kebencian dan SARA.

"Meskipun tulisan Saudara Budi Santosa Purwokartiko adalah opini pribadi, namun berpotensi menimbulkan risiko reputasi terhadap kegiatan ybs sebagai interviewer program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), yaitu program untuk mendanai mahasiswa Indonesia yang melakukan mobilitas di universitas terkemuka di luar negeri selama kurang-lebih satu semester," ucapnya.

Baca Juga: Waspada Hepatitis Misterius Hantui Dunia, Berikut Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya

Lebih lanjut, Andin menyebut seharusnya proses seleksi beasiswa LPDP dilakukan secara objektif, adil, dan menghargai keberagaman sesuai nilai-nilai kebangsaan.

Karena itu, dia menegaskan ada kode etik yang harusnya dipatuhi interviewer program beasiswa LPDP.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x