Apa Saja Gejala, Bahaya, Penyebab Salmonella? Begini Cara Mengatasinya

- 13 April 2022, 07:02 WIB
Apa Bahaya Salmonella? Penyebab BPOM Tarik Kinder Joy dari Peredaran di Indonesia
Apa Bahaya Salmonella? Penyebab BPOM Tarik Kinder Joy dari Peredaran di Indonesia /Pexels/


KALBAR TERKINI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bakteri Salmonella sendiri merupakan 1 dari 4 penyebab utama penyakit diare di dunia.

Gejala keracunan makanan Salmonella sering kali datang dengan cepat, yakni biasanya dalam waktu 8 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

Gejala bisa agresif dan bisa berlangsung hingga 48 jam.

Gejala infeksi Salmonella khas selama tahap akut ini meliputi:

• Sakit perut, kram perut, atau nyeri tekan pada perut

• Badan menggigil atau panas dingin

Baca Juga: Tak Hanya di Kinderjoy, Ini Dia Beberapa Makanan yang Rentan terinfeksi Salmonella

• Diare

• Demam

• Nyeri otot

• Mual

• Muntah

• Tanda-tanda dehidrasi, seperti urine sedikit atau berwarna gelap, mulut kering, dan energi rendah

• BAB berdarah

Baca Juga: Alasan Kinder Joy Dihentikan BPOM, dan Ketahui Produk Manisan Ini Lebih Lanjut

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi Salmonella. Berikut di antaranya, mengutip laman Mayo Clinic.

1. Gangguan pada pencernaan dan usus
Tubuh memiliki banyak pertahanan alami terhadap infeksi Salmonella.

Misalnya, asam lambung yang kuat dapat membunuh banyak jenis bakteri Salmonella.

Namun, beberapa kondisi medis dan asupan obat tertentu dapat merusak pertahanan alami tersebut.

Misalnya saja penyakit radang usus, yang membuat bakteri Salmonella lebih mudah bertahan.

Baca Juga: UPDATE Cara dan Link Pengisian e-Hac Bagi Warga yang Akan Melakukan Perjalanan Jauh

Selain itu, penggunaan obat jenis antasida yang menurunkan keasaman perut dan antibiotik juga dapat mengganggu kemampuan tubuh melawan bakteri Salmonella.

2. Masalah kekebalan tubuh
Beberapa kondisi medis dan penggunaan obat tertentu bisa merusak kekebalan tubuh.

Kondisi daya tahan tubuh yang lemah membuat seseorang mudah terinfeksi bakteri Salmonella.

Beberapa rasa sakit akibat bakteri ini ini bisa dirasakan sebagai gejala infeksi Salmonella di dalam makanan. 

Sebagian besar salmonellosis bersifat ringan dan dapat disembuhkan. Namun, dalam beberapa kasus, infeksi bisa mengancam nyawa.

Makan makanan atau minum air yang terkontaminasi spesies tertentu dari bakteri Salmonella merupakan penyebab utama infeksi Salmonella.

Orang-orang biasanya dapat terinfeksi dengan makan makanan mentah atau makanan jadi yang ditangani oleh orang lain.

Salmonella sering menyebar ketika tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sudah mencuci tangan tapi tidak benar.

Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui penanganan hewan peliharaan, terutama reptil dan burung.

Proses memasak secara benar sebenarnya dapat membunuh bakteri Salmonella pada makanan atau air yang akan dikonsumsi.

Jadi seseorang menjadi berisiko terkena infeksi bakteri ini apabila mengonsumsi makanan mentah, setengah matang, atau dimasak kurang benar.

Infeksi atau keracunan makanan salmonella pada umumnya disebabkan oleh konsumsi bahan makanan berikut:

• Ayam kurang matang, bebek, atau unggas lainnya

• Telur setengah matang

• Susu atau jus yang tidak dipasteurisasi

• Buah-buahan mentah, sayuran, atau kacang-kacangan yang terkontaminasi

Pengobatan utama untuk infeksi Salmonella adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang saat penderita mengalami diare.

Orang dewasa harus banyak minum air putih.

Untuk penanganan pada anak-anak, dokter anak mungkin akan menyarankan minuman rehidrasi khusus untuk anak-anak.

Selain menambah asupan air, penderita infeksi Salmonella juga perlu mengubah pola makan dengan hanya memasukkan makanan yang mudah dicerna.

Menerapkan diet BRAT (bananas atau pisang, rice atau nasi, applesauce atau saus apel, dan toast atau roti panggang) adalah pilihan yang bagus.

Penderita harus menghindari produk susu dan banyak istirahat.

Ini memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi.

Jika mual menghalangi penderita infeksi Salmonella untuk minum cairan, mungkin perlu bantuan dokter untuk memasangkan cairan infus (IV).

Anak kecil mungkin juga membutuhkan cairan infus.
Biasanya, antibiotik dan obat untuk menghentikan diare bagi penderita infeksi Salmonella tidak disarankan.

Penderita infeksi pada dasarnya harus berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan untuk manajemen gejala yang dialami.

Dalam kasus yang parah atau mengancam jiwa, dokter mungkin meresepkan antibiotik.

Cara mencegah infeksi Salmonella

Untuk membantu mencegah keracunan makanan salmonella, siapa saja disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:

• Tangani makanan dengan benar. Masak makanan ke suhu internal yang direkomendasikan

• Bersihkan tempat memasak sebelum dan sesudah menyiapkan makanan berisiko tinggi

• Cuci tangan dengan bersih (terutama saat menangani telur atau unggas)

• Gunakan peralatan terpisah untuk makanan mentah dan matang

• Simpan makanan di lemari es sebelum dimasak

• Jika memiliki reptil atau burung, seseorang sebaiknya mengenakan sarung tangan atau cuci tangan hingga bersih setelah menangani hewan peliharaan.***

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x