Metode SGTF Untuk Deteksi Varian Omicron

6 Desember 2021, 13:26 WIB
WHO peringatkan ancaman virus baru yang lebih ganas dan berbahaya, tetap waspada. /WHO/Twitter @KawalCOVID19

KALBAR TERKINI – Dunia! termaksud di Indonesia saat ini sedang dihebohkan dengan virus varian baru bernama Omicorn.


Yang dimana dikabarkan virus ini lebih berbahaya dibandingkan virus Delta yang sebelumnya terlebih dahulu sudah masuk dan dikenal.


Saat ini varian Omicron yang banyak bermutasi tetap efektif di deteksi dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) metode S-gene target failure (SGTF).

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, 50 Korban Telah Diketahui


Metode itu dapat digunakan sebagai deteksi awal untuk kemudian dikonfirmasi dengan pengurutan genom.


Hal ini juga didukung langsung oleh Menkes, Budi Gunadi Sadikin, berencana untuk memperkaya dengan metode SGTF tersebut.


“Saya sudah video conference dengan semua laboratorium,termaksuk laboratorium daerah, strategi testing kita perbaiki, kita perkaya dengan metode SGTF ini.” Kata Menkes, Budi Gunadi Sadikin dikutip dari Antara.

Baca Juga: Heboh Gedung Cyber Kebakaran, Inilah Daftar Website dan Aplikasi Alami Down Sementara Waktu


Diketahui infrastruktur Kemenkes di laboratorium memiliki 12 laboratorium di perbatasan Negara, dan 1800 laboratorium kementerian kesehatan.


Sedangkan untuk alat pendeteksi memiliki 12 unit mesin pengurutan genom di Jawa dan Sulawesi Selatan, dan 11 unit mesin pengurutan genom segera didistribusikan ke luar Jawa.


Adapun untuk mengetahui bagaimana proses deteksi dan metode SGTF penjelasannya terdapat di bawah ini.

Baca Juga: Mengenal Omicron, Jenis Virus Baru Beri Ancaman Berbahaya Daripada Delta


Proses Deteksi


1. Sampel diambil melalui tes usap.
2. Sampel diperiksa di lab untuk mendeteksi beberapa gen dari virus, termaksud gen-S.
3. Jika gen-S tidak terdeteksi kemungkinan besar sampel adalah Omicron.
4. Sampel kemudian dianalisis genetiknya secara menyeluruh untuk mengkonfirmasi hasil.


Metode SGTF


1. Tes untuk memeriksa beberapa target genetic dalam sampel.
2. Pola varian omicron di deteksi dari mutase gen-s 69-70del yang pertama teridentifikasi dalam varian alpha.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Garut Kembali, Satu Jembatan Putus dan Mobil Terseret


3. Mutasi tersebut menyebabkan gen-S tidak dapat di deteksi, sehingga disebut drop out.
4. Sejauh ini masih belum ada kasus negatif yang salah/false negative dalam penggunaan metode ini.


Sekian informasi terbaru dan terupdate yang dapat dibagikan pada pembahasan artikel ini.

sebagai informasi tambahan manfaat SGTF salah satunya lebih cepat terdeteksi jika varian Omicron ini sudah mulai masuk.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler