"Kalau saye sih ndak mau jualan baju lokal.
Produk lokal itu kan mahal. Ndak mungkin," jelas Ahmad.
Menurutnya, pangsa pasar atau konsumennya sebagian besar adalah orang tidak mampu yang memang mencari baju murah, bukan orang kaya.
Hal senada diungkapkan Rini, seorang pembeli baju lelong di Pontianak.
Menurutnya, harga pakaian baru lokal jauh lebih mahal dibandingkan baju lelong yang biasa dibelinya.
"Kame' beli Lelong, Rp 100 ribu dapat tige, Kak.
Kalau baju baru yang biase dijual di mall atau di sudirman, segitu palinglah dapat cuman 1 jak," ungkap Rini saat ditemui sedang memilih baju lelong.
Ia menambahkan, kelebihan baju lelong bukan hanya di harganya yang lebih murah, tetapi juga dikwalitasnya.
"kalau nasib baek, dapat baju yang bermerk, itu bise tahan dipakai betahun-tahun. Baju baru, ade kwalitas ade gak hargenye," tambahnya.