Warga Mengeluh Banyak Parit Tersumbat, Pemkot Pontianak Janji Segera Atasi

- 13 Februari 2021, 18:42 WIB
 MUSRENBANG - Pemkot  Pontianak menggelar Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kecamatan Pontianak Barat di Hotel Grand Mahkota, Kamis, 11 Februari 2021./Humas Pemkot Pontianak
MUSRENBANG - Pemkot Pontianak menggelar Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kecamatan Pontianak Barat di Hotel Grand Mahkota, Kamis, 11 Februari 2021./Humas Pemkot Pontianak /

PONTIANAK, KALBAR TERKINI -  Warga Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mendesak supaya pemerintah kota secepatnya memperbaiki banyaknya ruas jalan dan saluran air bermasalah di kawasannya.

"Parit cukup banyak yang mampet, dan saat musim hujan, lumayan mengganggu warga, karena air masuk ke rumah-rumah. Semoga ada perhatian dari Pemerintah Kota Pontianak untuk ditangani secepatnya," kata Anton Mulawan, warga Gang Maria kepada Kalbarterkini di Kota Pontianak, Sabtu, 13 Februari 2021.

Permasalahan infrastruktur di Pontianak Barat adalah termasuk mencolok di antara lima kecamatan lainnya di Pontianak. Dibelah oleh Sungai Kapuas, kota seluas 107,80 kilometer persegi dengan 655.572 jiwa penduduk ini, selalu bermasalah dengan rembesan air sungai terutama saban musim hujan. Tanpa penanganan yang efektif maka air kerap meluap ke pemukiman. Terutama yang berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas.

Permasalahan infrastruktur di Pontianak ini menjadi pembahasan serius dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kecamatan Pontianak Barat di Hotel Grand Mahkota, Kamis, 11 Februari 2021.  "Perlu penanganan, sehingga ketika musim penghujan, air tidak lagi menggenangi sekitar kawasan," kata  Camat Pontianak Barat, Ibrahim dalam  Musrenbang tersebut.

Menurut Ibrahim, drainase yang perlu ditata di wilayahnya, antara lain di Jalan Tebu, Gang Ilham dan Gang Maria. Disarankan supaya diberlakukan pula konektivitas yang menghubungkan antara saluran-saluran air di kawasannya. Di Pal Lima misalnya, perlu dibangun saluran di Puskesmas Pal Lima. Pertimbangannya, bangunan yang ada sangat flat atau datar.

Selain itu, lanjut Ibrahim, penurapan juga perlu dilakukan di Parit Labalo. Sebab, parit ini terkoneksi langsung ke Sungai Rengas, anak Sungai Kapuas. Untuk wilayah Kelurahan Sungai Beliung, juga perlu dilakukan penataan drainase dan penurapan. Misalnya di Gang Alpokat Permai, Alpokat Raya, Sapta Marga, Ilham, dan Gang Sriwijaya.

Pembangunan turap, lanjut Ibrahim, sangat penting di Sungai Jawi Luar, tepatnya di  Gang Kayu Manis, belakang SDN 55. "Perlu dibangun untuk menertibkan bangunan liar dan kumuh di sekitar lingkungan," sebutnya.

Tak hanya berkutat pada pembangunan fisik saja, menurut Ibrahim, pemberdayaan masyarakat juga tak kalah pentingnya. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan instansi terkait memberikan pelatihan bagi masyarakat setempat pada empat kelurahan.

"Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan wirausaha seperti menjahit, membuat kue serta bantuan kendaraan tossa untuk mengangkut sampah," jelasnya.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x