Junta Myanmar Beraksi Saat KTT ASEAN, Jokowi:Siap Bicara dengan Siapapun Termasuk Junta, Kami Punya Pengalaman

- 16 Mei 2023, 00:08 WIB
Jokowi memberikan respon soal pembakaran 19 warga oleh Junta Myanmar.
Jokowi memberikan respon soal pembakaran 19 warga oleh Junta Myanmar. /

KALBAR TERKINI - Pembakaran 19 warga di Desa Nyaung Pin Thar oleh Junta Militer Myanmar terjadi ketika KTT ASEAN digelar di Labuan Bajo.

Konflik Myanmar merupakan satu di antara masalah yang menjadi sorotan para pemimpin negara blok Asia Tenggara tersebut.

Para pemimpin ASEAN bahkan merilis satu deklarasi khusus untuk mengecam serangan terhadap konvoi diplomat yang membawa bantuan di Myanmar, termasuk diplomat Indonesia.

Selama acara berlangsung, sejumlah pemimpin negara, termasuk Presiden Joko Widodo ikut memperingatkan Myanmar agar segera menghentikan konflik.

Baca Juga: Double All Indonesia Final, Tunggal Putra dan Ganda Putri Pastikan Emas Untuk Indonesia Di SEA Games 2023

Jokowi mendesak Myanmar agar patuh dan mengaku Indonesia siap bicara dengan junta Myanmar.

"Indonesia siap berbicara dengan siapa pun, termasuk dengan junta dan seluruh stakeholder di Myanmar, untuk kepentingan kemanusiaan," ungkap Jokowi.

Jokowi juga menegaskan bahwa pendekatan terhadap Myanmar ini bukan berarti Indonesia mengakui junta militer sebagai pemerintahan yang sah negara tersebut.

"Dan yang penting untuk saya tegaskan bahwa engagement, bukan recognition.

Melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan," tuturnya.

Baca Juga: Rekap Hasil Semifinal Bulutangkis SEA Games 2023, Indonesia Pastikan Dua Emas Tapi Tak Ada Wakil Tunggal Putri

Jokowi berharap langkah ini bisa membuat transisi menuju demokrasi di Myanmar.

"Ini soal pendekatan. Kami punya pengalaman, di sini, di Indonesia, situasinya sama," jelas Jokowi saat wawancara eksklusif dengan Reuters pada Februari lalu.

Pada KTT di Labuan Bajo kali ini, Jokowi kembali menekankan hal yang sama dan bercerita dirinya menyampaikan persatuan blok Asia Tenggara di KTT ASEAN. 

Untuk diketahui, Myanmar berada dalam krisis usai junta militer menggulingkan pemerintah yang sah pada 1 Februari 2021 lalu.

Junta militer pun menculik Presiden Myanmar Win Myint hingga penasihat negara (pemimpin de facto Myanmar) sekaligus ketua Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Jadwal Indonesia vs Kanada di Piala Sudirman 2023, Anthony Sinisuka Ginting vs Brian Yang

Warga kemudian merespons kudeta tersebut dengan menggelar demo menolak pemerintahan junta, sayangnya demo dijawab junta dengan kekuatan berlebih dan tak segan membunuh

Dua bulan setelah kudeta, ASEAN turun tangan dengan menggelar pertemuan khusus yang menghadirkan kepala negara anggota, termasuk junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, pada April 2021 di Jakarta.

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x