MOSKOW, KALBAR TERKINI - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan, kesepakatan gandum tak akan memengaruhi 'operasi militer' Moskow di Ukraina.
Pada Jumat, 22 JUli 2022, perwakilan Rusia, Ukraina, PBB, dan Turki menandatangani kesepakatan untuk membuka blokir ekspor biji-bijian, makanan, dan pupuk dari pelabuhan Ukraina.
Kesepakatan itu juga termasuk memorandum yang mengatur keterlibatan PBB dalam mencabut sanksi internasional atas ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia ke pasar dunia.
Baca Juga: Macetnya Ekspor Gandum Ukraina Picu Kelaparan di Afrika, Turki Pertemukan Militer Rusia dan Ukraina
“Di bawah kesepakatan biji-bijian, Rusia tidak memikul kewajiban apa pun, yang akan mencegah kelanjutan operasi militer khusus, dan penghancuran infrastruktur militer,” kata Lavrov.
Pernyataan ini merujuk pada serangan rudal yang dilakukan oleh pasukan Rusia pada Sabtu lalu di kota pelabuhan Odessa, dilansir Kalbar-Terkini.com dari Russia Today, Senin, 25 Juli 2022.
Kesepakatan tersebut, lanjutnya tidak mencantumkan larangan bagi Rusia untuk melanjutkan operasi militer khusus, menghancurkan infrastruktur militer, dan target militer lainnya.
Baca Juga: Impor Gandum Ukraina Macet, Afrika Dibayangi Kerusuhan Sosial!
“Terminal biji-bijian di Odessa terletak pada jarak yang cukup jauh dari fasilitas militer,” kata diplomat tinggi itu.