Sejak itu Afghanistan telah dijauhi oleh sebaian besar komunitas internasional.
Tim penyelamat bergegas ke daerah itu dengan helikopter, tetapi responsnya kemungkinan akan rumit.
Sebab, banyak lembaga bantuan internasional telah meninggalkan Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.
Selain itu, sebagian besar pemerintah asing engga dan khawatir berurusan langsung dengan Taliban.
Hal ini yang bakal memperlambat penyebaran bantuan darurat dan tim, yang biasanya dikirim setelah bencana alam semacam itu.
Dalam langkah yang jarang terjadi, pemimpin tertinggi Taliban yang dikenal tertutup, Haibatullah Akhundzadah, yang hampir tidak pernah muncul di depan umum, menyerukan komunitas internasional dan semua organisasi kemanusiaan membantu.
"Kami meminta Tuhan untuk menyelamatkan orang-orang miskin kami dari cobaan dan bahaya," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Taliban.
Bencana itu terjadi ketika Afghanistan sudah berada jauh di dalam salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Jutaan warga menghadapi kelaparan dan kemiskinan yang meningkat setelah terputusnya pendanaan internasional untuk Taliban.