KALBAR TERKINI - Dunia Arab tidak satu suara dalam mendesak penyelidikan internasional berdasarkan Konvensi Jenewa untuk menuntaskan kasus genosida terhadap umat Muslim di berbagai belahan dunia.
Sementara beberapa anggota komunitas internasional telah menyerukan genosida terhadap Rohingya, Uighur dan, yang terbaru, Ukraina, dunia Arab belum berbagi satu suara.
"Kami belum melihat konsensus kolektif dalam komunitas internasional tentang kejahatan genosida terhadap Palestina, Suriah dan Tigrayan" kecam Lynn Zovighian, pendiri dan Direktur Pelaksana The Zovighian Partnership.
Baca Juga: UNI EMIRAT ARAB BERDUKA! Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan Meninggal Dunia
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari artikelnya di Arab News, Minggu, 15 Mei 2022, wanita cantik ini menambahkan bahwa juga banyak komunitas, yang sebagian atau seluruhnya menghadapi tindakan genosida, tidak terlihat:
Istilah 'genosida' sendiri diciptakan oleh Raphael Lemkin pada 1944 ketika mempelajari pembunuhan massal orang-orang Armenia pada pergantian abad.
Raphael khawatir bahwa tidak ada dasar hukum internasional untuk meminta pertanggungjawaban pelaku Kekesairan Utsmaniyah alias Ottoman atas berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Analisisnya menjadi dasar bagi Konvensi Jenewa, seperangkat protokol hukum internasional, yang membingkai mekanisme peradilan untuk mempelajari, menentukan, dan menanggapi genosida.