Hal itu dikaitkan dengan "gangguan lapisan tanah atas karena pergerakan sejumlah besar peralatan militer berat melalui zona eksklusi dan pelepasan debu radioaktif yang terkontaminasi ke udara."
Baca Juga: Sean Penn Bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Buat Film Dokumenter Invasi Rusia
Dilansir dari laman DW, Rusia telah membantah laporan tentang peningkatan radiasi.
Dikatakan, pasukan Rusia telah menguasai daerah itu untuk melindunginya dan mencegah "provokasi" dari Kiev.
Menurut Jack Keane, mantan kepala staf Angkatan Darat AS, Chernobyl "tidak memiliki signifikansi militer".
Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina, Ini Target Serangan Vladimir Putin Menyerbu Negara Keranjang Roti Eropa
“Tetapi terletak di rute terpendek dari Belarus ke Kiev, target strategi "pemenggalan" Rusia untuk menggulingkan pemerintah Ukraina,” kata Jack Keane, dikutip dari laman DW.
Chernobyl berada di rute terpendek dari Belarusia ke Kiev, ibu kota Ukraina, dan dengan demikian berjalan di sepanjang garis serangan yang logis bagi pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina.
Keane menyebut rute itu sebagai satu dari empat "sumbu" yang digunakan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina.
Baca Juga: Tank dan Kendaraan Militer Serbu Perbatasan Ukraina, Rusia Didukung Belarusia