D'DJAMENA, KALBAR TERKINI - Situasi di Chad masih memanas hingga Senin, 1 Maret 2021 menyusul konflik bersenjata di dalam rumah seorang calon presiden Republik Chad, Yaya Dillo di Kota D'Djamena, Ibu Kota Republik Chad. Baku-tembak pada Minggu, 28 Februari 2021, menewaskan ibu dari capres tersebut.
Situasi politik di negara Afrika memang sedang mengencang menjelang Pilpres Chad pada April mendatang. Belum lagi ditambah peristiwa di rumah Dillo, mantan tokoh oposisi yang dekat dengan rakyat jelata di Chad.
Presiden Idriss Deby yang diyakini akan kembali maju sebagai petahana, diduga akan bersaing sangat ketat dengan Dillo.
Baca Juga: Tentara Myanmar kian Beringas, PBB: 18 Pendemo Tewas!
Sebelum baku-tembak, dilansir Kalbar-Terkini-com dari koran Chad Today Ng, sejumlah personel tentara datang ke rumah Dillo untuk menangkapnya. Upaya penangkapan tersebut disebabkan Dillo tak menanggapi dua mandat yudisial, yang menurut laporan Today Ng dari Reuters, tak disebutkan isinya.
Hanya diberitakan, mendadak terjadi keributan yang diwarnai tembak-menembak karena rumah Dillo dijaga ketat oleh pengawal-pengawal bersenjata. Usai peristiwa, Dillo kepada Reuters mengklaim bahwa lima orang tewas termasuk ibunya.
Baca Juga: Ritual Eksorsis Dukun Sri Lanka, Bocah Tewas Dipukul Tongkat
Namun versi polisi menyebutkan, 'hanya' dua orang yang tewas dan lima lainnya terluka termasuk tiga personelnya. Tak lama paska kejadian, jaringan internet di seantero kota terputus. Dillo sendiri menyatakan, rumahnya dikepung oleh pasukan pemerintah sejak insiden.
Dillo dikenal sebagai seorang pemimpin pemberontak yang berperang melawan Deby pada 2006. Ketika akhirnya melakukan rekonsiliasi, Dillo masuk ke jajaran pemerintahan Deby sebagai menteri. Belum lama berselang, Dillo menjabat sebagai perwakilan Chad untuk Komunitas Ekonomi dan Moneter Afrika Tengah (CEMAC).