Remaja 17 Tahun yang Ditembak Mati Polisi Prancis Sempat Pamit ke Ibu: Aku Mencintaimu, Bu

30 Juni 2023, 21:21 WIB
Remaja berusia 17 tahun yang ditembak mati polisi Prancis, Nahel, dikenal sebagai anak baik yang menggantungkan hidupnya dari bermain Rugby. /

KALBAR TERKINI - Pembunuhan Nahel M remaja berusia 17 tahun telah memicu kerusuhan di kota-kota di seluruh Prancis serta kota Nanterre di sebelah barat Paris di mana Nahel dibesarkan.

Nahel yang ditembak mati saat polisi melakukan razia di Nanterre dikenal sebagai anak tunggal yang sangat disukai orang-orang di sekitarnya dan dibesarkan oleh seorang ibu tunggal.

Kematian Nahel M telah memicu kerusuhan hebat di sekitar Prancis, dengan para perusuh membakar gedung-gedung publik, membakar mobil dan bentrok dengan polisi di kota-kota dari Lille hingga Toulouse dan ratusan orang ditangkap.

Baca Juga: Jadwal Korea Open 2023 Lengkap dengan Wakil Indonesia dan Lawannya di Babak 32 Besar, Chico Maju Sendiri

Le Parisien mengatakan Nahel masih tinggal bersama ibunya, Mounia, di lingkungan Vieux-Pont di Nanterre, sekitar 9 mil (15 km) dari pusat kota Paris,

Mnurut ibunya, Nahel telah memberikan ciuman kasih sayang kepada ibunya sebelum pergi bekerja, dengan kata-kata "Aku mencintaimu, Bu".

Tak lama setelah pukul sembilan pagi, dia ditembak mati di dada, dari jarak dekat, di belakang kemudi mobil Mercedes karena saat pemeriksaan lalu lintas polisi.

Aksi massa di Naterre Prancis untuk Nahel remaja keturunan Aljazair memasuki hari ke tiga.

Bermain Rugby untuk Bertahan Hidup

Nahel telah menghabiskan tiga tahun terakhir bermain untuk klub rugby Pirates of Nanterre dan telah menjadi bagian dari program integrasi untuk remaja di sekolah yang dijalankan oleh sebuah asosiasi bernama Ovale Citoyen.

Program tersebut bertujuan untuk mengajak orang-orang dari daerah tertinggal untuk magang dan Nahel sedang belajar menjadi tenaga ahli listrik.

Presiden Ovale Citoyen, Jeff Puech satu di antara orang dewasa setempat yang paling mengenalnya, bahkan mengenalnya sebagai anak yang menggunakan rugby untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Jalan-Jalan Sambil Refresing Gratis, Ada 5 Taman yang Ada di Kota Pontianak yang Cantik dan Asri Banget, Yukpar

Puech mengatakan terakhir melihat Nehel beberapa hari yang lalu.

"Dia (Nahel) adalah seseorang yang memiliki keinginan untuk menyesuaikan diri secara sosial dan profesional, bukan anak yang berurusan dengan narkoba atau mendapat kesenangan dari kejahatan remaja," kata Puech kepada Le Parisien.

Puech memuji sikap teladan Nahel, yang tidak pernah melakukan pembunuhan karakter terhadap orang lain di media sosialnya.

Dia telah mengenal Nahel ketika dia tinggal bersama ibunya di Vieux-Pont pinggiran kota Nanterre sebelum mereka pindah ke perkebunan Pablo Picasso.***


Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler