Joker Jepang Serang 17 Penumpang Kereta dengan Pisau yang Dibeli Online, Ia Terobsesi Membunuh Banyak Orang

2 November 2021, 21:41 WIB
Viral Joker Jepang, Seorang Pria Berkostum Menyerang Penumpang dan Membakar Kereta, Alasannya Mengejutkan /Twitter @takahashi9811

KALBAR TERKINI - Joker Jepang Serang 17 Penumpang Kereta dengan Pisau yang Dibeli Online, Ia Juga Terobsesi Membunuh Banyak Orang 

Sebuah serangan mengerikan di malam hallowen dilakukan di Kereta di Jepang.

Seseorang tersebut menggunakan pakaian layaknya Joker dalam film Batman.

Baca Juga: Putri Mako dan Kei Komuro Tinggalkan Kemewahan Kekaisaran Jepang dan Sewa Rumah di New York

Dilansir Kalbarterkini.com dari VOA.com, pria tersebut rupanya seorang gelandangan yang mengagumi tokoh Joker dari komik Batman memilih berdandan layaknya sang tokoh.

Ia kemudian melakukan serangan di malam Halloween di kereta Tokyo ternyata memiliki keinginan yang menyeramkan, yaitu "ingin membunuh banyak orang."

Ia telah merencanakan aksi penyerangan tersebut selama berbulan-bulan sebelumnya dengan membeli pisau secara daring dari internet, kata polisi dan media pada Selasa 2 November 2021.

Aksi penusukan dan pembakaran, yang secara singkat menyebabkan api berkobar di gerbong kereta.

Baca Juga: Sinopsis Abdullah v Takeshi, Kisah Bayi Arab dan Jepang yang Tertukar, Tayang di Sinema Spesial Trans TV

Itu dilakukan pada Minggu 31 Oktober 2021 malam ketika banyak pengunjung pesta menuju ke Tokyo untuk perayaan Halloween.

Aksi tersebut membuat penumpang berteriak di lorong kereta dan berebut keluar dari jendela untuk melarikan diri.

Reuters mengutip seorang juru bicara polisi, Selasa (2/11), melaporkan seorang pria berusia 70-an masih berada dalam kondisi serius dengan luka tusuk di tubuhnya dan 16 korban lainnya tengah dirawat karena luka ringan.

Sebagian besar karena menghirup asap dari kebakaran yang terjadi di dalam gerbong.

Baca Juga: Piala Thomas 2021: Indonesia Akan Melawan Tuan Rumah, Denmark di Semifinal, Sedangkan China Bertemu Jepang

Kyota Hattori, 24 tahun, mengenakan pakaian warna-warni seperti Joker, ditangkap di tempat dan kemudian mengatakan kepada penyelidik.

"Saya ingin membunuh banyak orang, saya ingin hukuman mati," tambah juru bicara polisi.

Polisi menyelidiki tempat kejadian setelah insiden penyerangan di jalur kereta di Tokyo, Jepang, 31 Oktober 2021 dalam gambar yang diperoleh dari video di media sosial.

Dalam rekaman video terlihat ia duduk di kursi di gerbong kereta dengan tenang sambil merokok sebelum melakukan penyerangan.

Hattori membeli pisau yang dia gunakan melalui Internet dan membawa sekitar 4 liter cairan pemantik dalam botol plastik ketika dia menuju ke Tokyo, menurut laporan media.

Hattori, yang mengatakan kepada penyelidik mengenai "hal-hal yang tidak berjalan baik dengan pekerjaan dan teman-teman," diperkirakan telah mulai merencanakan serangan tersebut sejak awal Juni.

Saat itu dia berhenti dari pekerjaannya di kota barat daya Fukuoka dan mulai pindah ke timur.

Ia tinggal selama beberapa waktu di kota-kota besar sampai dia mencapai Tokyo sebulan yang lalu, tambah laporan itu.

Ia memilih Halloween karena Hatori tahu Tokyo akan ramai. Ia meninggalkan hotelnya di sore hari dan naik kereta api ke distrik Shibuya.

Populer di kalangan anak muda dan terkenal dengan pesta jalanan Halloween, di mana orang-orang berkostum berkumpul untuk berjalan-jalan dan minum.

Setelah itu dia naik kereta api dari kota tetapi kemudian berganti ke kereta yang lain menuju ke arah sebaliknya.

Saat itu kereta di mana dia melakukan serangan itu sedang dipenuhi oleh banyak orang, demikian menurut laporan yang ditolak polisi untuk dikonfirmasi.

Menteri Transportasi Tetsuo Saito mengatakan pada konferensi pers, Selasa 2 November 2021 pemerintah memerintahkan perusahaan kereta api untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah serangan lebih lanjut.

"Kereta api sangat penting bagi kehidupan masyarakat, dan sangat penting untuk dapat merasa aman saat Anda mengendarainya," tambahnya.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: VOA Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler