KALBAR TERKINI - Penyakit cacar monyet (monkey pox) identik dengan penyakit kutukan. Ini mirip ketika Allah mengutuk warga Kota Sodom dan Gomorah yang kecanduan seks sejenis.
Disebut kutukan, karena 98 persen pengidapnya di seluruh dunia adalah kaum biseks, di luar Afrika, 'kampung halaman' cacar monyet.
Kalangan pakar kesehatan sepakat, cacar monyet secara teknis, bukan penyakit menular seksual, meskipun sebagian besar kasusnya menyebar di kalanga gay dan lesbian.
Baca Juga: Pengertian Cacar Monyet, Kenali Gejala, Cara Pencegahan Hingga Mengobatinya
Virus ini dapat menyebar ke siapa saja yang memiliki kontak fisik dekat dengan orang yang terinfeksi, pakaian atau seprai mereka.
Jadi, bagian dari kerumitan memerangi cacar monyet adalah menyeimbangkan antara tidak menstigmatisasi pria yang berhubungan seks dengan pria.
Di Eropa, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Sabtu, 6 Agustus 2022, kasus terbanyak dilaporkan terjadi di Spanyol setelah AS di Benua Amerika.
Otoritas kesehatan Spanyol dan kelompok masyarakat sedang berjuang untuk memeriksa wabah yang telah merenggut nyawa dua pemuda.
Baca Juga: Indonesia Harus Siaga Merah: Cacar Monyet Papar Lima Warga Singapura!
Keduanya dilaporkan meninggal karena ensefalitis, atau pembengkakan otak, yang dapat disebabkan oleh beberapa virus.