Tajok, Miras Tradisional Dayak, Disarankan untuk Jaga Kesehatan

- 23 Februari 2021, 16:48 WIB
MIRAS RITUAL DAYAK - Berkadar alkohol hingga 40 persen, 'tajok' merupakan nama minuman keras tradisional Suku Dayak. Minuman ini digunakan dalam ritual-ritual atau pesta-pesta adat yang seharusnya diminum secukupnya./PIXABAY/
MIRAS RITUAL DAYAK - Berkadar alkohol hingga 40 persen, 'tajok' merupakan nama minuman keras tradisional Suku Dayak. Minuman ini digunakan dalam ritual-ritual atau pesta-pesta adat yang seharusnya diminum secukupnya./PIXABAY/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Tuak Dayak sendiri, persis dengan Saguer dari Suku Minahasa di  Provinsi  Sulawesi Utara, atau Ballo, minuman 'mabuk-mabuk sedap' khas masyarakat Bugis di Provinsi Sulawesi Selatan. Ballo disebut miras karena kadar alkoholnya cukup tinggi setelah dicampur dengan ramuan tertentu, yakni kayu buli, sejenis kayu tertentu yang hidup di air payau sehingga ballo menjadi berwarna merah dan berdaya mabuk lebih 'kencang'.

Masih mengenai tajok, miras ini  serta pula minuman sejenis oleh suku mana pun di Indonesia, seharusnya tidak diminum berlebihan. Satu sloki, sudah cukup untuk menghangatkan badan, menambah semangat, dan menambah kemampuan bicara: dari 'malu-malu' menjadi 'lancar' dan 'pintar' pula mengolah kata-kata.

Baca Juga: Waspada Karhutla, Ketua Komisi V DPR RI Imbau Masyarakat Buka Lahan Tanpa Membakar

Di masa pandemi virus korona dewasa ini, tajok makin 'beringas'. Semakin banyak 'fansnya', karena diyakini bisa melawan  Covid-19. Dipercaya, benar atau tidak, kekebalan tubuh, yang ditandai dengan rasa hangat menjalar ke bagian dada, akan terjadi saat tajok diminum, tapi, sebaiknya, cukup satu sloki.***

 

 

  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x