Ternyata Raja-raja Mesir Hobi Teler, Ini Buktinya!

- 14 Februari 2021, 12:54 WIB
ILUSTRASI -  Ilustrasi  Firaun, julukan untuk raja-raja Mesir. Temuan sebuah fabrik bir kuno di negara itu membuktikan bahwa mereka ternyata gemar menggelar ritual sambil minum bir./PIXABAY/
ILUSTRASI - Ilustrasi Firaun, julukan untuk raja-raja Mesir. Temuan sebuah fabrik bir kuno di negara itu membuktikan bahwa mereka ternyata gemar menggelar ritual sambil minum bir./PIXABAY/ /

KAIRO, KALBAR TERKINI -  Penggunaan minuman beralkohol dalam ritual di sejumlah suku di Indonesia ternyata marak pula di kalangan raja dan bangsawan Mesir kuno. Para Firaun ini bahkan membangun fabrik khusus, supaya tak perlu jauh-jauh kalau kepengen teler. Sekali upacara bisa dihabiskan puluhan ribu liter bir. Ngeri!  

Fakta ini terungkap lewat temuan sebuah fabrik bir yang diyakini sudah berusia lebih dari lima ribu tahun. Fabrik yang ditemukan oleh tim arkeolog di sebuah situs pemakaman di Mesir selatan ini, terdiri dari beberapa unit dan ditemukan pula sekitar 40 pot tembikar. 

Menurut Kementrian Pariwisata Mesir dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya, Sabtu, 13 Februari 2021, situs yang tersusun dalam dua baris ini, ditemukan di Abydos Utara, Sohag. Penemunya adalah tim gabungan Mesir-Amerika Serikat (AS), sebagaimana dilansir Kalbarterkini.com dari Channel News Asia (CNA), Minggu, 14 Februari 2021. 

"Fabrik bir ini kemungkinan besar berasal dari era Raja Narmer. Saya yakin, penemuan ini merupakan tempat pembuatan bir terbesar dan tertua di dunia," klaim Sekretaris Jenderal Dewan Purbakala Tertinggi Mesir, Mostafa Waziry. 

Memerintah lebih dari lima ribu tahun siilam, Narmer mendirikan dinasti pertamanya, dan menyatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. "Arkeolog Inggris pertama kali menemukan keberadaan tempat pembuatan bir ini, awal abad ke-20. Tetapi, lokasinya tidak pernah ditentukan secara tepat. Tim gabungan Mesir dan Amerika dapat menemukan kembali, dan mengungkap isinya", lanjutnya yang dilansir CNA dari AFP

Menurut Waziry, tempat pembuatan bir tersebut terdiri dari delapan area besar yang digunakan sebagai unit produksi. Setiap sektor berisi sekitar 40 pot gerabah yang tersusun dalam dua baris. Campuran biji-bijian dan air yang digunakan untuk produksi bir, dipanaskan di dalam tong. Setiap baskom ditahan dengan tuas yang terbuat dari tanah liat yang ditempatkan secara vertikal berbentuk cincin. 

Bir untuk Ritual

Arkeolog Matthew Adams dari New York University, AS, kepala misi tersebut bersama Deborah Vischak dari Universitas Princeton, menyatakan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa bir diproduksi dalam skala besar. Sekali produksi bisa sekitar 22.400 liter.  

"Fabrik bir ini diperkirakan dibangun di situs tersebut secara khusus untuk memasok ritual kerajaan yang berlangsung di dalam fasilitas pemakaman raja-raja Mesir. Bukti penggunaan bir dalam upacara pengorbanan ini, ditemukan selama penggalian di fasilitas ini," demikian pernyataan itu.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x