Network
KALBAR TERKINI - Sinopsis Ip Man 4 : The Finale, Perjalanan Terakhir Sang Aktor Donnie Yen yang Tayang di Indosiar , Kamis 30 September 2021.
Donnie Yen yang tadinya dikenal sebagai aktor laga kelas dua di belakang Jackie Chan dan Jet Li menjadi aktor laga Hong Kong yang paling terkenal.
Film Ip Man menjadi bukti ketangguhan Donnie Yen sebagai aktor laga hingga sampai sekuel 4.
Ketika Ip Man pertama kali muncul di tahun 2008 tidak ada orang yang menyangka film ini bakalan menjadi franchise Kung Fu paling terkenal di Hong Kong selama satu dekade terakhir.
Sementara Jackie Chan dan Jet Li sudah semakin tua dan makin enggan melakukan film-film martial arts lagi, Donnie Yen justru identik dengan film laga di dekade terakhir.
Tak hanya itu, Ip Man pun membuka jalan bagi Donnie Yen ke panggung Hollywood.
Terbukti Ip Man dapat menempati hati para penontonnya dengan sekuel Ip Man 2 di tahun 2010 dan Ip Man 3 di tahun 2015.
Pada Ip Man 4 : The Finale ini menceritakan Ip Man yang mengidap kanker dan harus melakukan perjalanan ke Amerika mencari masa depan lebih baik untuk putranya.
Namun, Ip Man menemukan kenyataan pahit di negara yang dianggapnya akan mewujudkan impian tersebut, yaitu masih ada diskriminasi rasial yang jauh lebih buruk dari yang dia kira.
Perjalanan yang penuh aksi dan drama ini menandai bab terakhir dari seri Ip Man yang legendaris. Donnie Yen mengulang perannya sebagai master Wing Chun dalam Ip Man 4: The Finale pada Desember 2019 lalu.
Setelah kematian istrinya, Ip Man yang berstatus duda harus menerima kenyataan bahwa hubungan dengan putranya lama-lama kian berjarak. Sebagai orangtua, dia kemudian mencari jalan agar kehidupan putranya lebih baik.
Dia lantas memutuskan untuk pergi ke Amerika dengan berbekal tiket pesawat yang diberikan oleh salah satu murid Bruce Lee yang datang menemuinya di Hong Kong.
Gara-gara membutuhkan surat rekomendasi untuk putranya, bukan sambutan hangat yang dia terima melainkan sambutan perseturuan dari Kepala Asosiasi Kebijakan China Wan Zhonghua (Wu Yue).
Wan kecewa dengan Lee yang mengajarkan ilmu bela diri Tiongkok kepada orang Amerika, karena dianggap enggak etis.
Berawal dari situ, Ip Man harus meredakan ketegangan di antara para master ilmu bela diri lokal dengan muridnya, Lee, sambil mengadu nasib mencari masa depan untuk putranya.
Baca Juga: Sinopsis Drakor Tunnel Episode 15, Jae Yi Dalam Bahaya, Dr Mok Menggila
Lewat film besutan Wilson Yip ini akan disuguhkan drama antara ayah dan anak. Harus diakui, konflik antara Ip dengan sang anak sangat menyentuh di hati.
Pasalnya, putranya enggak mengetahui kalau ayahnya sedang mengadu nasib di negara lain sambil melawan penyakit kanker yang membuat unsur drama lebih terasa dalam film ini.
Kehadiran Bruce Lee (Danny Chan) bisa dibilang menambah pertarungan jarak kosong menjadi lebih mengesankan. Kalian bakal dibuat takjub dengan aksi aktor yang satu ini saat menghadapi lawan yang menang jumlah.
Salah satu yang berkesan adegan pertarungan Lee melawan Collins Frater (Chris Collins), si instruktur bela diri Karate tentara Angkatan Darat Amerika.
Disiapkan dengan sempurna, aksi baku hantam ini berhasil menjadi sorotan dalam film ini. Selain itu, Lee menunjukan keahlian nunchaku-nya yang sangat apik.
Penuh aksi memukau, kalian bakal terbius dengan pertarungan kelas tinggi dari aktor tersebut. Sosok Lee yang muncul di awal film Ip Man 3 (2015) dan kini hadir di film Ip Man 4 tampil sangat memuaskan.
Walaupun adegan Lee di sini enggak terlalu banyak, tetap saja berhasil mengobati kerinduan penggemar aktor yang sangat ikonis dalam dunia film bela diri.
Ada sederet wajah baru yang muncul dalam film ini di antaranya, Wu Yen sebagai Wan Zhonghua, Hartman sebagai Vanness Wu, dan Vanda Margraf sebagai Yonah.
Wajah baru lain yang enggak ketinggalan mencuri perhatian, yakni sang antagonis utama, Sersan Barton Geddes yang diperankan oleh Scott Adkins.
Donnie Yen di film ini didampingi oleh beberapa aktor campuran dari belia dan tua.
Untuk mereka yang muda ada sosok Vaness Wu mantan anggota F4, Vanda Margraf yang paras cantiknya mencuri perhatian banyak orang, dan tentu saja Danny Chan yang tampil sebagai Bruce Lee (dan mirip dengan Bruce Lee muda).
Di sisi lain dari spektrum umur yang dewasa ada Wu Yue yang menjadi rival dari Ip Man (mengisi posisi Sammo Hung di film Ip Man 2). Bagaimana dengan sosok antagonisnya?
Sayangnya, Wu yang memerankan Hartman belum maksimal mewakili jiwa tentara dalam tokoh tersebut. Dibuktikan dengan Wu yang kurang menunjukan ekspresi marah dan kecewa ketika sersan Geddes merendahkan ilmu bela diri Wing Chun. Meski begitu, penampilan Hartman membangkitkan tegangan cerita yang ada dalam film ini.
Terlepas dari itu semua, Ip Man 4: The Finale menginginkan kita bersorak dan terharu dalam perjalanan terakhir dari sang master Wing Chun. Diharapkan, film ini benar-benar menjadi terakhir dari Saga Ip Man. Pasalnya, Donnie Yen akan pensiun menjadi bintang film ilmu bela diri.
Ip Man 4 memberikan cerita yang ngena di hati penggemar yang mengikuti waralaba ini. Penokohan, adegan, dialog, serta bermain cepat dan longgar dengan sejarah.
Wilson sukses menyeimbangkan representasi Ip Man dengan suguhan pertarungan yang memuaskan. Film ini berhasil jadi tribute Donnie Yen sebagai Ip Man yang dikenang sepanjang masa.
Pada babak akhir ini, Ip Man akan berhadapan dengan Barton Geddes. Penuh aksi menegangkan, kalian disuguhi aksi Wing Chun melawan Karate yang dahsyat.
Bukan saja adanya pertarungan klimaks, kalian akan terpukau dengan pertarungan antara Ip Man melawan master ilmu bela diri, Tai Chi Wan Zhonghua (Wu Yen). Sama-sama memiliki kemampuan bela diri tingkat tinggi, aksi pertarungan tangan kosong ini menarik untuk disimak.
Selain itu, di akhir film, ditampilkan potongan adegan dari Ip Man (2008) sampai hubungannya ke film Ip Man 4. Adegan-adegan tersebut sekaligus untuk mengenang karakter legendaris, Ip Man.
Film ini diperuntukkan untuk penonton 13 tahun ke atas, karena terdapat serangkaian adegan baku hantam. jadi pilihan.
Film ini mengangkat tema-tema pendatang di Amerika (dalam hal ini orang Cina) dan bagaimana orang Cina yang datang ke Amerika dibully dan diperlakukan secara tidak adil oleh ras kulit putih.***
