Laba Melonjak 50 Persen, Toyota Gilas Covid-19

- 14 Februari 2021, 15:44 WIB
TANGGUH - Toyota Motor Corp dikenal sebagai pembuat kendaraan tangguh selama puluhan tahun. Produk pertama Land Cruiser misalnya, masih perkasa di walaupun sudah uzur/PIXABAY/
TANGGUH - Toyota Motor Corp dikenal sebagai pembuat kendaraan tangguh selama puluhan tahun. Produk pertama Land Cruiser misalnya, masih perkasa di walaupun sudah uzur/PIXABAY/ /

TOKYO, KALBAR TERKINI -  Toyota tetap tak tergoyahkan sebagai kendaraan angkut tangguh multifungsi. Terbukti, momok pandemi Covid-10 tak membuat bisnis Toyota Motor Corp terpuruk kelamaan. Terbukti, Toyota melaporkan lonjakan 50 persen laba pada Oktober- Desember 2020.

Lonjakan ini merupakan bukti bahwa terjadi pemulihan yang solid dan cepat di pembuat mobil Jepang itu dari pengaruh pandemi virus korona. Laba kuartal III fiskal Toyota Motor Corp mencapai 838,7 miliar yen atau  8 miliar dolar AS, naik dari 559 miliar yen tahun sebelumnya.

Penjualan kuartalan naik menjadi 8,2 triliun yen atau 78 miliar dolar AS dari 7,6 triliun yen. Dilansir Kalbarterkini.com dari kantor berita nasional Jepang Asahi Shimbun, Rabu, 10 Februari 2021, meskipun operasi bisnis Toyota masih terdampak pandemi, pemotongan biaya dan upaya lainnya  termasuk promosi pemasaran online, telah  membantu meningkatkan laba.

Eksekutif Toyota, Kenta Kon kepada wartawan di Tokyo menjelaskan, pihaknya akan menjual 7,6 juta unit kendaraan secara global untuk tahun fiskal hingga Maret 2021. Angka ini diakuinya turun dari hampir sembilan juta unit dibandingkan tahun fiskal pada 2020.

Namun proyeksi terbaru Toyota diklaimnya lebih baik dari perkiraan sebelumnya lewat penjualan 7,5 juta unit kendaraan. Walaupun penjualan kendaraan global mengalami lonjakan (rebound) pada kuartal terakhir, Toyota mengklaim menjual lebih banyak kendaraan di AS, Jepang, dan Eropa, dibandingkan tahun fiskal sebelumnya.

Toyota menaikkan perkiraan laba tahunannya menjadi 1,9 triliun yen, naik dari proyeksi sebelumnya untuk laba 1,4 triliun yen. Angka ini masih lebih rendah dari keuntungan dua triliun yen lewat produksi subkompak Corolla, Prius hibrid, dan model mewah Lexus, yang meraup keuntungan pada tahun fiskal sebelumnya. 

Menurut Kon sebagaimana dilansir Asahi Shimbun dari Associated Press, industri otomotif menderita kekurangan chip komputer karena pandemi, tetapi hal itu perlahan-lahan diatasi. "Tapi kekurangan ini belum mempengaruhi produksi Toyota, meskipun memang masih ada ketidakpastian," katanya.  

Sementara itu, Takaki Nakanishi, analis ekuitas dari di  Jefferies Group LLC menilai, tren kenaikan laba ini mengindikasikan kuat bahwa Toyota bakal tumbuh lebih kuat pada 2021. Jefferies Group LLC adalah bank investasi independen multinasional Amerika Serikat, dan perusahaan jasa keuangamyang berkantor pusat di New York.    

Perusahaan ini menyediakan klien dengan pasar modal  dan layanan konsultasi keuangan, broker institusional, penelitian sekuritas, dan manajemen. Termasuk merger dan akuisisi, restrukturisasi, dan layanan konsultasi keuangan lainnya.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x